Jemaah haji yang ikut safari wukuf. Foto: Dok. Media Center HajiKementerian Agama (Kemenag) membantah kabar ada pungutan liar atau pungli dalam pelaksanaan safari wukuf pada puncak haji 2025.Safari wukuf digelar untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang lansia, sakit atau yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.Para jemaah yang terdaftar mengikuti safari wukuf berangkat ke Arafah naik bus. Setelah wukuf, mereka diarahkan ke hotel transit, bukan di tenda Arafah.Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menjelaskan safari wukuf merupakan program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya.Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. Foto: Moh Fajri/kumparanHilman mengatakan ada jemaah peserta safari wukuf lansia yang sudah ditentukan Kemenag. Ada juga yang kategori sakit berdasarkan data dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).“Untuk program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan insyaallah kita tidak memungut biaya apapun, tak ada biaya yang dipungut dari jemaah secara langsung,” ujar Hilman di Hotel Transit jemaah safari wukuf di daerah Arafah, Senin malam (9/6).Hilman sudah mencermati mengenai informasi pungli di safari wukuf. Ia menyebut sebetulnya ada antara komunikasi terkait pembiayaan antara jemaah dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).“Mereka (KBIH) kemudian ada yang memerlukan biaya untuk pendorongan kursi roda pada saat umrah wajib, pada saat melakukan umrah sunah, kemudian juga pada saat kegiatan-kegiatan lain dan itu tidak konteks safari wukuf,” terang Hilman.Hilman menuturkan, tidak menutup kemungkinan jemaah haji yang membayar KBIH untuk layanan tersebut juga menjadi peserta safari wukuf. Ia menegaskan biaya yang dibayarkan jemaah haji untuk kursi roda di Masjidil Haram itu berbeda dengan safari wukuf yang tidak dipungut biaya.“Untuk safari wukuf, pemerintah, Kemenag, petugas tidak memungut biaya. Kami membawa jemaah dari hotel atau menerima jemaah yang dikirim dari hotel oleh para petugas yang lain dan kita mengembalikannya ke hotelnya masing-masing,” terang Hilman.Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: ANTARA/HO-BP HajiSebelumnya, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak sempat mendatangi sejumlah hotel transit yang jadi tempat persinggahan jemaah yang menjalani safari wukuf. Di sana dia mendapatkan cerita ada dugaan pungli kepada jemaah.Dahnil datang ke salah satu hotel di kawasan Aziziyah, Makkah. Dia sempat berdialog dengan jemaah. Di sana, terungkap adanya dugaan pungutan liar yang dibebankan kepada jemaah untuk layanan safari wukuf dan badal ibadah, padahal seluruh layanan tersebut semestinya diberikan secara gratis."Safari wukuf itu gratis. Kalau ada yang meminta bayaran, itu artinya bohong dan penipuan," tegas Dahnil di lokasi, dikutip Senin (9/6).Dahnil tak menyebut, siapa oknum yang meminta sejumlah uang kepada jemaah. Tak dijelaskan juga oknum itu dari petugas atau bukan.Atas laporan itu, Dahnil menyayangkan masih adanya oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan jemaah.