Presiden Putin saat berada di atas kapal perang Rusia. (Sumber: Kremlin)JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui strategi baru angkatan laut yang bertujuan untuk sepenuhnya memulihkan posisi Rusia sebagai salah satu kekuatan maritim terkemuka di dunia, kata ajudan Kremlin Nikolai Patrushev dalam wawancara yang diterbitkan pada Hari Senin.Rusia memiliki angkatan laut terkuat ketiga di dunia setelah Tiongkok dan Amerika Serikat, menurut sebagian besar peringkat publik, meskipun angkatan lautnya telah mengalami serangkaian kerugian besar dalam perang Ukraina.Patrushev, mantan perwira KGB yang bertugas bersama Presiden Putin di Kota St. Petersburg di Rusia utara selama masa Uni Soviet, mengatakan strategi angkatan laut baru yang berjudul "Strategi Pengembangan Angkatan Laut Rusia hingga 2050" telah disetujui oleh Presiden Putin pada akhir Mei."Posisi Rusia sebagai salah satu kekuatan maritim terbesar di dunia secara bertahap pulih," kata Patrushev kepada surat kabar Argumenti i Fakti dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters 9 Juni."Tidak mungkin untuk melaksanakan pekerjaan tersebut tanpa visi jangka panjang tentang skenario untuk pengembangan situasi di lautan, evolusi tantangan dan ancaman, dan, tentu saja, tanpa mendefinisikan tujuan dan sasaran yang dihadapi Angkatan Laut Rusia," jelas Patrushev.Kendati demikian, Patrushev tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang strategi tersebut, meskipun Rusia telah meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan dan keamanan ke tingkat Perang Dingin sebagai persentase dari produk domestik bruto.Sebuah laporan Departemen Pertahanan AS mengatakan pada tahun 2021, Tiongkok memiliki angkatan laut terbesar di dunia dan keseluruhan kekuatan tempur Beijing diperkirakan akan tumbuh menjadi 460 kapal pada tahun 2030.Sementara, data sumber terbuka menunjukkan Rusia memiliki 79 kapal selam, termasuk 14 kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir, serta 222 kapal perang. Armada utamanya adalah Armada Utara yang bermarkas di Severomorsk, Laut Barents.