Ilustrasi kentang bertunas. Foto: Seersa Abaza/ShutterstockBeberapa waktu lalu viral informasi meninggalnya sepasang TKI di Jepang karena mengonsumsi kentang bertunas. Informasi ini beredar di Facebook hingga TikTok.Mungkin masih banyak orang yang tidak tahu bahwa memang beberapa bahan makanan bisa berbahaya bagi kesehatan jika cara mengolahnya tidak tepat. Bahan makanan berbahaya ini bisa memicu gejala seperti mual, muntah, halusinasi, bahkan hingga kematian.Seperti halnya kasus kentang bertunas tersebut. Sejatinya, kentang yang sudah bertunas menandakan bahwa bahan makanan tersebut sudah terlalu lama disimpan. Tapi, selain itu apa, ya yang menyebabkan kentang bertunas bisa menjadi makanan mematikan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.Kentang Mengandung Senyawa BeracunIlustrasi kentang hijau. Foto: Evtushkova Olga/ShutterstockPenting untuk kamu ketahui bahwa kentang mengandung senyawa beracun. Mengutip Healthline, kentang mengandung dua senyawa glikoalkaloid yakni solanin dan cakonin. Salah satu dari jenis senyawa tersebut yakni solanin ada senyawa yang beracun.Kadar solanin ini bisa saja meningkat. Salah satu ciri-cirinya adalah muncul tunas pada kentang. Jika kadar solanin meningkat, maka kentang bisa menjadi makanan beracun.Nah, jika kita tetap memaksakan diri untuk mengonsumsi kentang bertunas, maka tubuh bisa merasakan gejala yang tidak enak beberapa jam hingga satu hari setelah mengonsumsinya.Biasanya tubuh akan merasakan efek samping seperti muntah, sakit perut, mual, hilang kesadaran, denyut nadi cepat, tekanan darah rendah, hingga kematian.Selain kentang bertunas, kadar solanin tinggi juga biasanya terdapat pada kentang dengan bercak hijau. Bercak hijau ini muncul karena diproduksi oleh klorofil, yang mana hal ini sekaligus menandakan bahwa kadar solanin dalam kentang tersebut tinggi. Sehingga, sebaiknya kamu jangan memaksakan diri untuk mengolah apalagi mengonsumsi kentang yang masih hijau atau bertunas.