OpenAI telah mengajukan banding terhadap perintah pengadilan (foto: x @sama ·) . JAKARTA - OpenAI telah mengajukan banding terhadap perintah pengadilan dalam kasus hak cipta yang diajukan oleh The New York Times (NYT), yang mewajibkan perusahaan untuk menyimpan data output ChatGPT tanpa batas waktu. OpenAI menilai perintah tersebut bertentangan dengan komitmen privasi yang telah dijanjikan kepada para penggunanya.Perintah tersebut dikeluarkan bulan lalu oleh pengadilan setelah NYT meminta agar semua data log hasil output ChatGPT dipertahankan dan dipisahkan secara khusus. Dalam dokumen pengadilan tertanggal 3 Juni, OpenAI secara resmi meminta Hakim Distrik AS, Sidney Stein, untuk membatalkan perintah tersebut.CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan keberatannya melalui sebuah unggahan di platform X pada Kamis malam: “Kami akan melawan permintaan apa pun yang mengorbankan privasi pengguna kami; ini adalah prinsip inti kami.”“Kami menganggap permintaan [NYT] ini tidak pantas dan menciptakan preseden buruk.”The New York Times menolak memberikan komentar atas pengajuan banding ini.Gugatan yang diajukan oleh NYT pada tahun 2023 terhadap OpenAI dan Microsoft menuduh kedua perusahaan tersebut telah menggunakan jutaan artikel NYT tanpa izin sebagai bagian dari data pelatihan untuk mengembangkan model bahasa besar (LLM) di balik ChatGPT.Dalam putusannya bulan April 2025, Hakim Stein menyatakan bahwa NYT telah menyampaikan argumen yang cukup kuat bahwa OpenAI dan Microsoft bisa saja turut bertanggung jawab karena mendorong pengguna untuk melanggar hak cipta milik NYT.Ia juga menegaskan bahwa contoh-contoh ChatGPT yang menampilkan konten dari artikel NYT secara langsung — yang telah “banyak dipublikasikan” — cukup untuk membiarkan gugatan ini terus berlanjut ke tahap berikutnya.Masalah ini merupakan salah satu kasus penting dalam perdebatan hukum seputar penggunaan materi berhak cipta oleh teknologi kecerdasan buatan. Hasil akhirnya bisa membentuk arah hukum untuk perusahaan AI lainnya dalam menangani data pelatihan dan privasi pengguna.Sementara OpenAI mengklaim perlindungan privasi sebagai prioritas, NYT berargumen bahwa pelanggaran terhadap hak cipta jurnalis dan institusi berita tidak bisa diabaikan, terutama jika digunakan secara komersial tanpa kompensasi atau izin.