TNI AL Gagalkan Penyelundupan 11,1 Ton Bawang Bombay Ilegal di Kalbar

Wait 5 sec.

Foto: Dok. AntaraJAKARTA - Jajaran TNI AL melalui Pangkalan TNI AL (Lanal) Ketapang menggagalkan penyelundupan 11,1 ton bawang bombay ton ilegal di pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis, 5 Juni lalu.Berdasarkan siaran pers resmi TNI AL, dikutip Antara, Sabtu, 7 Juni, dijelaskan bahwa pengungkapan penyelundupan itu dilakukan oleh Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Ketapang.Komandan Lanal Ketapang Letkol Laut (P) Ivan Halim dalam siaran pers tersebut mengatakan pengungkapan barang selundupan itu bermula dari laporan masyarakat terkait adanya aktivitas truk yang kerap membawa barang ilegal di Pelabuhan Pelindo, Kabupaten Sukabangun, Ketapang.Ivan melanjutkan berdasarkan laporan tersebut, dirinya langsung memerintahkan personel F1QR untuk menelusuri lokasi."Pada Selasa malam tanggal 3 Juni dilakukan pemantauan dan pengecekan terhadap truk-truk bermuatan yang berada di atas kapal KM Dharma Ferry II di Dermaga Pelindo Sukabangun Kabupaten Ketapang yang akan berangkat menuju Pulau Jawa," kata Ivan.Dari hasil pemeriksaan tersebut, personel menemukan salah satu truk membawa muatan bawang bombay ilegal yang ditutupi kardus."Barang itu disebut ilegal karena tidak memiliki dokumen karantina serta surat keterangan asal barang. Dicurigai hasil penyelundupan dari Malaysia," kata Ivan.Ivan melanjutkan, petugasnya dan pihak bea cukai pun langsung menyita bawang tersebut. Dia mengatakan total jumlah bawang yang disita sebesar 680 Karung atau 11,1 ton dengan nilai Rp227.300.000 dengan harga nominal jual Rp388.500.000.Tidak hanya menyita bawang dan truk, Ivan mengatakan personelnya juga menangkap B selaku pemilik barang dan Z selaku pengemudi truk untuk diperiksa lebih lanjut."Mereka dibawa ke kantor Denpomal Lanal Ketapang untuk diamankan sementara sampai dengan pengecekan bersama dari petugas terkait dalam hal ini Bea Cukai Ketapang dan Pihak Karantina Pelabuhan Ketapang," kata Ivan.Ivan melanjutkan, upaya pencegahan penyaluran barang ilegal ini merupakan bagian dari upaya TNI AL dalam memberikan keamanan bagi negara.Ivan memastikan pihaknya akan terus menjaga wilayah perbatasan laut Indonesia agar tidak dijadikan jalur keluar masuk barang-barang ilegal.