Mayoritas Cabang Boikot Kongres GMNI, Dinilai Hanya Langgengkan Kekuasaan

Wait 5 sec.

Rencana Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendapat pertentangan (foto; dok. gmnis)JAKARTA - Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kubu Imanuel Cahyadi yang rencananya akan digelar 28 Juni 2025 di Bandung, mendapat penolakan dari mayoritas DPC atau cabang.Ketua Forum Koordinasi Cabang GMNI se-Indonesia, Ramdan Zakaria, menyebut mayoritas cabang telah sepakat untuk memboikot kongres. Mereka beralasan pelaksanaan kongres tidak dengan format persatuan."Kami memandang rencana digelarnya kongres ini tak sejalan dengan semangat persatuan untuk menyelesaikan dualisme. GMNI sudah terlalu lama berkonflik, kapan akan selesai jika GMNI kubu Imanuel mengadakan kongres tanpa ada semangat menyelesaikan konflik?" kata Ramdan dalam keterangannya, Sabtu, 7 Juni.Ramdan juga menganggap, terburu-burunya Imanuel dalam menggelar kongres diduga karena ada permintaan dari salah satu elite partai politik.Padahal, menurut Ramdan, banyak cabang telah mengetahui informasi bahwa kedua DPP baik kubu Imanuel maupun Arjuna, telah bertemu dan bersepakat menggelar kongres persatuan."Inilah yang membuat para cabang kecewa. Semangat persatuan di depan mata sirna karena semangat pragmatis DPP kubu Imanuel yang diduga lebih mengejar kepentingan pribadinya," ucapnya. "Sedihnya lagi DPP kubu Arjuna akan menyiapkan kongres tandingan." Atas dasar itu, Ramdan mengajak seluruh cabang untuk memboikot kongres GMNI 28 Juni. Sebab, semangat untuk memperbaiki GMNI yang sudah 5 tahun lebih tak berganti pucuk pimpinan, akan muncul kembali ketika digelar kongres persatuan."Bila kedua pihak masih mau adu kepentingan, adu kekuatan, dengan mengorbankan kepentingan kader di akar rumput, maka tolong para ketua cabang harus memikirkan secara jernih rencana kedatangan ke kongres nanti," kata Ramdan.Sementara itu kubu Imanuel belum menanggapi klaim dari Ramdan tentang mayoritas DPC yang menolak kongres yang akan mereka gelar.