Kata Wamenag soal Jemaah Haji Tersasar saat Lempar Jumrah karena Minim Petugas

Wait 5 sec.

Jemaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025). Foto: Khaled Abdullah/ReutersWakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i merespons kabar jemaah haji Indonesia banyak yang nyasar saat akan lempar jumrah dan kembali ke tenda Mina.Kondisi itu disoroti oleh Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal. Cucun menilai minimnya kehadiran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di jalur-jalur krusial, khususnya di kawasan lempar jumrah membuat jemaah tersasar.Syafi’i mengakui ada keterbatasan gerak para petugas haji saat di Jamarat atau tempat melempar jumrah. Ia berharap ke depan ada koordinasi antara Kementerian Agama dengan Pemerintah Arab Saudi terkait persoalan itu.Wamenag Muhammad Syafi'i jelang Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan“Jadi mereka (petugas) naik ke atas diusir, saya saja tadi ambil posisi yang enggak ada orang posisi doa, samping saya marah. Jadi memang harus ada kesepakatan bahwa petugas kita boleh melaksanakan tugas pun dikasih tanda atau apa dari kerajaan, tasrih atau apa kalau diusir (tunjukin) ini,” ujar Syafi’i di Maktab 111 Mina, Sabtu (7/6).Syafi’i menegaskan para petugas ingin mendampingi jemaah haji yang lempar jumrah, termasuk yang di lantai atas. Ada yang bisa naik, ada juga yang tidak diizinkan oleh petugas dari Arab Saudi.“Tapi ada beberapa polisi boleh, jadi enggak sama perlakuan mereka. Maka perlu ada kesepakatan. Itu mungkin rekomendasi yang akan datang,” kata Syafi’i.Di sekitar Jamarat memang banyak petugas kepolisian Arab Saudi. Mereka akan meminta setiap orang yang berkerumun atau berhenti lama untuk bergerak, termasuk kepada para petugas haji.Wamenag Pastikan Petugas Haji BekerjaJemaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Jumat (6/6/2025). Foto: Khaled Abdullah/ReutersSyafi’i memastikan para petugas siap melayani para jemaah haji Indonesia. Ia secara pribadi juga sering diminta bantuan jemaah haji karena memakai seragam petugas.Sehingga, Syafi’i selalu membawa perbekalan yang bisa diberikan ke jemaah seperti air minum dan makanan.“Kami melihat semua petugas 90 persen bekerja, yang 10 persen bukan enggak kerja tapi kecapekan, duduk sebentar, minum sebentar,” tutur Syafi’i.“Alhamdulillah dan ini petugas saya bekerja, karena kalau ada yang enggak bekerja tugas kami memulangkannya. Tahun ini enggak ada yang dipulangkan, tahun sebelumnya ada,” tambahnya.