Artis Nirina Zubir saat konferensi pers official trailer dan soundtrack film Tinggal Meninggal di Metropole, Jakarta, Rabu, (4/6/2025). Foto: Agus ApriyantoNirina Zubir mengaku mengalami burn out usai menjalani empat proyek besar tanpa jeda.Nirina mengatakan bahwa kesibukannya dalam mengerjakan proyek-proyek film tersebut membuat kondisi fisik dan mentalnya drop. "Makanya selesai dari keempat proyek itu, aku menghilang dulu sesaat, untuk menguatkan mental lagi. Kan kehidupan bukan seputar di pekerjaan aja, tapi ternyata ada kasus-kasus yang harus diselesaikan," ujar Nirina Zubir kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.Nirina yang kala itu merasakan kelelahan secara fisik maupun emosional, sempat merasa di mana ia benar-benar tidak ingin melakukan apa pun."Kemarin ada, ya, sebagai manusia biasa merasakan burn out. Aku sempat menghilang dan badan yang benar-benar enggak mau ngapa-ngapain, enggak mau keluar rumah, enggak mau ketemu teman, ya, alhamdulillah dua bulan kayak gitu," ucap Nirina Zubir.Artis Nirina Zubir saat menerima sertifikat tanah di kementerian ATR BPN, Jakarta, Rabu, (29/5/2024). Foto: Agus ApriyantoNirina juga sempat merasa hilang motivasi dan malas untuk melakukan olahraga seperti yang biasa ia lakukan. Akhirnya istri Ernest Cokelat ini memilih 2 bulan rehat dan tidak melakukan apa pun. "Bahkan di tahap kemarin, tuh, hampir seminggu lebih nggak mau mandi," ungkap Nirina Zubir.Kendati banyak yang menyarankannya untuk berkonsultasi dengan profesional, Nirina tak mau. Sebab ia tak ingin berinteraksi dengan banyak orang, termasuk bertemu teman-temannya. Sang suami pun sempat mencoba mengajak Nirina untuk melakukan aktivitas ringan demi memperbaiki suasana hati. Namun hal itu tak membuat Nirina tertarik."Bahkan saat itu suami juga nanya gitu kayak 'yuk, kita jalan kaki aja keliling komplek', 'enggak', (suami kaget) 'hah enggak? Kamu enggak pernah bilang enggak loh buat olahraga', 'ya, tapi kali ini enggak tahu, badannya kayak enggak mau', gitu," kata Nirina.Artis Nirina Zubir saat Ditemui di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Aprilandika Pratama/kumparanMeski begitu, perlahan Nirina mulai membuka diri dan ngobrol dengan teman-temannya. Nirina pun mau berkonsultasi dengan ahlinya. "Setelah rehat selama 2 bulan, aku mulai ngobrol lagi sama teman-teman, ada teman psikiater juga, psikolog juga, dan mereka bilang memang ada momennya gitu," tuturnya.Bagi Nirina, pengalaman itu jadi proses pembelajaran sekaligus pengingat baginya bahwa tubuh dan pikiran juga membutuhkan istirahat."Aku sih merasanya ke diri sendiri, kalau ini salah satu cara Tuhan untuk 'istirahat dulu, ya, kamu'. Kita menjalaninya enggak ngerti, enggak ada kerjaan sama sekali, kasus masih banyak, pengeluaran tetap ada, jadi makin woaahh ke bawah, ke bawah, gitu," pungkasnya,"