Sejumlah warga berada di antara puing-puing rumah yang hangus dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanKebakaran melanda permukiman padat penduduk di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Insiden ini terjadi pada Jumat (6/6) sekitar pukul 12.18 WIB.Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 12.18 WIB dari seorang warga bernama Tuti. Api diketahui sudah membesar saat dilaporkan.Unit pemadam pertama dari Pos Pejagalan tiba di lokasi pukul 12.25 WIB dan mulai melakukan pemadaman dua menit kemudian.Proses pemadaman api berlangsung selama hampir 12 jam dan baru dinyatakan selesai pada pukul 00.16 WIB, Sabtu dini hari.“Api berhasil dilokalisir pada pukul 16.04 WIB dan dilakukan pendinginan mulai 16.11 WIB. Proses pemadaman total selesai pada pukul 00.16 WIB,” jelas Gatot.450 Rumah TerdampakSuasana pascakebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanSebanyak 450 rumah dan 750 kepala keluarga berhasil diselamatkan dalam kejadian ini. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.Diketahui, kebakaran tersebut menimpa area seluas 30 ribu meter persegi yang sebagian besar merupakan rumah tinggal.Sementara itu, kerugian materi ditaksir mencapai sekitar Rp 8 miliar. Sebanyak 450 rumah dan 750 kepala keluarga berhasil diselamatkan dalam kejadian ini.Tak Ada Waktu Terlalu Lama untuk MenangisWarga berada di antara puing-puing rumah yang hangus dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Jumat (6/6/2025). Foto: ANTARA FOTO/Ferlian Septa WahyusaRuenah (46 tahun) menatap kosong ke arah puing-puing rumahnya di Gang Damai Nomor 05, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Sabtu (7/6).“Enggak tahu, bingung saya. Saya dari tadi juga ngelamunin bingungnya, mau ngontrak apa bangun. Bangun mana duitnya, sedangkan udah abis semua,” ujar Ruenah.Ruenah adalah ibu dari tiga anak, sehari-hari membuka warung kecil di rumah. Suaminya, Takim (47), bekerja sebagai ojek online. Saat kebakaran terjadi, suaminya baru saja pergi menarik penumpang. Lokasi titik api yang dekat dengan rumah mereka hanya memungkinkannya menyelamatkan dokumen-dokumen penting.Tak jauh dari lokasi itu, Jumah (50) dan Fitri (35) sibuk mengumpulkan potongan-potongan besi dari bekas perabotan rumah. Ada 2 karung, semuanya akan dijual ke pengepul barang bekas.“Laku 30 ribu aja, asal buat beli beras, gorengan,” kata Fitri.Sejumlah warga berada di antara puing-puing rumah yang hangus dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanJumah menambahkan, saat kejadian, mereka tak sempat menyelamatkan obat epilepsi untuk cucunya.Di sisi lain titik kebakaran yang dikelilingi tembok, tampak pula tumpukan sampah yang terus membara. Asapnya menyesakkan, mengganggu pandangan dan penciuman warga yang berada di sekitarnya.Beberapa petugas terlihat berada di lokasi, namun saat ditanya, mereka tidak mengetahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan sampah tersebut. Menurut warga, tempat itu merupakan lokasi pembuangan ilegal.“Ini ilegal, Pak. Kadang-kadang mereka pake mobil pemda buat angkut sampah. Ini sampah basah. Kalau banjir, ya ke sini [ke pemukiman warga],” kata salah satu warga.Di tengah reruntuhan dan keterbatasan, warga Kapuk Muara terus bertahan. Tak ada waktu terlalu lama untuk menangis—mereka harus menata ulang hidup dari nol, di atas abu rumah dan antrean air.Masjid Terbakar Saat Warga JumatanPenampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanRangkaian salat Jumat tengah berlangsung ketika teriakan “api” memecah suasana khusyuk di Masjid Baitul Rohman, Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat (6/6) siang.Di tengah khotbah, jemaah berhamburan keluar, menyelamatkan diri dari kobaran api yang sudah membubung tinggi di kawasan padat penduduk itu.Edi (55), warga yang rumahnya hanya berjarak sekitar 300 meter dari titik awal kebakaran, adalah salah satunya.Penampakan bangunan masjid dalam kebakaran permukiman padat penduduk di Jalan Kapuk Raya, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan“Saya lagi salat Jumat tuh. Udah khotbah. 'Api-api' langsung pada keluar semua orang. Pada bubar semua. Iyalah, sama aja kita dipanggang orang, api udah kenceng,” ujarnya saat ditemui kumparan, Sabtu (7/6).Edi bergegas kembali ke rumah untuk menyelamatkan keluarganya. Ia bersyukur karena dokumen penting seperti KTP, KK, dan ijazah disimpan dekat pintu masuk rumah. “Tinggal narik aja,” ucapnya.Meski telah tinggal di lokasi tersebut sejak 2014, ini adalah kali pertama Edi mengalami kebakaran langsung.Kondisi terkini, masjid tersebut gosong. Atapnya hilang sebagian, menjadi debu usai dilahap api. Menyisakan fondasi dan setengah atap yang masih tegak berdiri.