Kementerian Kebudayaan Berencana Gelar Konvensi untuk Bahas Keberlangsungan Musik Indonesia

Wait 5 sec.

Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha (Ivan Two Putra/VOI)JAKARTA - Sulit untuk menyebut kondisi musik Indonesia saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Yang paling hangat tentunya permasalahan mengenai hak cipta, di mana terjadi friksi di kalangan musisi. Selain itu, pertunjukan atau konser musik juga menemui beberapa persoalan yang tidak mudah.Menindaklanjuti berbagai persoalan musik di Tanah Air, serta bagaimana keberlangsungannya ke depan, Kementerian Kebudayaan berencana untuk menggelar sebuah konvensi.Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha mengatakan, focus group discussion (FGD) akan digelar dalam waktu dekat untuk membicarakan konvensi tersebut.“Minggu depan kita akan FGD dulu. Stakeholders dan semua komunitas akan kita undang. Mudah-mudahan akan bisa datang semua dan kita akan duduk bareng,” kata Giring ditemui di Kementerian Kebudayaan, Senayan, Jakarta Pusat baru-baru ini.“Dasar dari konvensi ini adalah kita harus membicarakan tentang bagaimana rumah kita ini, musik Indonesia, agar menjadi tempat yang lebih baik lagi untuk semua yang ada di dalamnya. baik itu pencipta lagu, performer, musisi, sampai event organizer, promotor, publisher, dan label,” sambungnya.Platform digital yang punya peranan besar dalam industri musik saat ini juga diharap untuk hadir dalam konvensi.“Kalau arahan dari Pak Menteri (Kebudayaan -Fadli Zon) harus melibatkan Spotify dan YouTube, karena mereka sekarang platform musik yang besar,” ujar Giring. “Kita harus melibatkan mereka. Kita juga harus mendengarkan masukan dari mereka dan mereka juga harus bisa dengerin masukan dari kita.”Di samping itu, berkaca dari kunjungan ke Cannes Film Festival di Perancis beberapa waktu lalu, Kementerian Kebudayaan juga berniat untuk menggelar pasar musik (music market), di mana seluruh pihak hadir untuk memperkenalkan produknya“Beralihnya waktu, Pak Menteri punya gagasan, bahwa kita belum pernah bikin music market. contohnya kemarin waktu kita ke Cannes, itu kan market film, ada produser di sana, ada distributor, agen, PH (production house), semua buka booth,” ujar eks vokalis Nidji itu.“Tujuannya di music market itu networking dan memperkenalkan diri. Ada event organizer, sound system, perusahaan penyewaan lighting, venue. Semua harus bisa presentasi. Nanti juga ada pasar vinyl,” imbuhnya.Namun sampai saat ini, belum ditentukan jadwal pasti untuk konvensi dan pasar musik tersebut.