Investor Kripto Indonesia Tembus 14 Juta, Tokocrypto Tekankan Perlunya Peningkatan Literasi

Wait 5 sec.

CEO Tokocrypto Calvin KizanaJAKARTA - Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa hingga April 2025, jumlah pengguna aset kripto di Indonesia mencapai 14,16 juta orang, naik dari 13,71 juta pada Maret.Selain itu, nilai transaksi kripto pun ikut melonjak, dari Rp32,45 triliun pada Maret menjadi Rp 35,61 triliun pada April 2025. Saat ini, terdapat 1.444 aset kripto yang terdaftar di OJK.Melihat tren ini, CEO Tokocrypto Calvin Kizana menegaskan pentingnya mengimbangi kenaikan jumlah investor dengan pemahaman yang memadai mengenai aset kripto itu sendiri, untuk memastikan investor dapat mengambil keputusan yang informatif dan memitigasi risiko.Karena menurut, minimnya literasi kripto berpotensi meningkatkan risiko, terutama bagi investor pemula. Ia juga menambahkan bahwa edukasi menjadi pondasi penting bagi keberlangsungan industri kripto di Indonesia, terutama jika mau memanfaatkan teknologi blockchain untuk kemajuan ekonomi digital.“Kalau kita ingin kripto menjadi bagian dari sistem keuangan nasional yang sehat dan berkelanjutan, maka literasi harus menjadi prioritas. Kami percaya bahwa inklusi tanpa literasi hanya akan memperbesar risiko,” kata Calvin dalam keterangannya.Maka dari itu, untuk meningkatkan literasi kripto nasional, Calvin menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam membangun ekosistem edukasi kripto yang kuat.“Membangun ekosistem edukasi kripto yang kuat memerlukan kolaborasi erat antara sektor swasta, pemerintah, dan institusi pendidikan. Dengan bersinergi, berbagai pihak dapat bersama-sama mengembangkan program-program pelatihan yang relevan dan mudah diakses,” tegasnya.Menurut Calvin, beberapa negara di dunia bahkan telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan literasi kripto melalui berbagai inisiatif edukasi yang patut menjadi referensi bagi Indonesia.“Singapura, misalnya, melalui universitas-universitas terkemuka seperti National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU), menawarkan kursus-kursus komprehensif terkait blockchain dan kripto,” jelas Calvin.Maka dari itu, Tokocrypto berkomitmen untuk terus menguatkan literasi masyarakat, untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini diiringi dengan pemahaman yang mendalam mengenai aset digital.