Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (dua kanan) didampingi Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdun (empat kiri),memberikan keterangan pers usai penyambutan delegasi. Foto: Bayu Pratama S/Antara FotoKetua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengecam Israel yang mencegat kapal kemanusiaan untuk Gaza, Madleen. Aksi kemanusiaan ini dimotori aktivis lingkungan Greta Thunberg (22). "Penahanan kapal kemanusiaan Madleen oleh Israel sangat disesalkan. Saya atas nama MUI menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel adalah tindakan yang sangat tidak terhormat; harus dikecam oleh negara mana pun yang cinta dan pembela kemanusiaan dan perdamaian," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Selasa (10/6). "Sementara apa yang dilakukan kawan-kawan untuk membuka blokade Israel atas bantuan kemanusiaan merupakan cermin nurani dunia bela kemanusiaan."Berbagai upaya politik, diplomatik, hukum, militer, menurutnya sudah dan harus terus dilakukan secara lebih terukur. Upaya kemanusiaan melalui berbagai jalur juga terus diupayakan oleh banyak pihak. "Karena itu krisis dan tragedi politik dan kemanusiaan yang terjadi di Gaza harus dihentikan, apalagi Israel dan juga Amerika sudah "stubborn" atau keras kepala. Penangkapan kapal kemanusiaan Madleen sekali lagi membuktikan sikap stubborn ini," ungkap dia. Ia menjelaskan, blokade darat dan laut yang dilakukan Israel harus dibuka dan harus ada jaminan bantuan kemanusiaan benar-benar diterima dan dirasakan oleh semua warga Gaza. Menutup akses dan menghentikan dan juga mengganggu kelancaran arus bantuan kemanusiaan adalah bertentangan dengan hukum internasional."Tekanan politik dan diplomatik kepada Israel perlu dilakukan semakin keras. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap Amerika. Salah satu ancaman dan kendala utama ialah veto Amerika di DK PBB," katanya.Sudarnoto berharap KTT tentang Palestina di New York yang akan datang benar-benar membuahkan hasil maksimal memaksa semua pasukan Israel keluar dari tanah Palestina.Aktivis iklim Greta Thunberg bertemu dengan wartawan di Catania, Italia, Minggu, (1/6/2025). Foto: Salvatore Cavalli/AP PHOTO"Tahanan warga Gaza dibebaskan, bantuan kemanusiaan seluruhnya bisa sampai dan diterima warga Gaza, permanent ceasefire benar-benar efektif, dan kemerdekaan Palestina terwujud," tutupnya.Greta Thunberg sebelumnya berlayar menuju Gaza bersama 11 aktivis lainnya di antaranya bintang Game of Thrones Liam Cunningham dan anggota parlemen Prancis Rima Hassan.Pelayaran menuju Gaza menumpang kapal Madleen yang dioperasikan kelompok kemanusiaan pro-Palestina, Koalisi Freedom Flotilla. Sebelum berangkat ke Gaza, Greta Thunberg tampak emosional hingga meneteskan air mata."Kami melakukan ini karena, tidak peduli seberapa besar rintangan yang kami hadapi, kami harus terus berusaha," kata Greta dalam pidatonya pada Minggu (1/6), sebagaimana dilaporkan AP.Menurut Greta, pelayaran ini dilakukan untuk membangkitkan kesadaran internasional atas kondisi Gaza, khususnya krisis kemanusiaan yang dihadapi penduduk di sana.