Rusia Berencana Meningkatkan Perannya di Afrika, Termasuk Hubungan Keamanan

Wait 5 sec.

Dmitry Peskov. (Sumber: Kremlin)JAKARTA - Rusia berencana untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Afrika, termasuk dalam "area sensitif" seperti pertahanan dan keamanan, kata Kremlin pada Hari Senin.Kelompok tentara bayaran Rusia Wagner mengatakan minggu lalu bahwa mereka akan meninggalkan Mali setelah membantu junta militer di sana dalam pertempurannya dengan militan Islam. Namun, Korps Afrika, pasukan paramiliter tersebut mengatakan akan tetap berada di negara Afrika barat tersebut.Ketika ditanya apa artinya ini bagi peran Rusia di Afrika, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Kehadiran Rusia di Afrika terus berkembang. Kami benar-benar bermaksud untuk mengembangkan interaksi kami secara komprehensif dengan negara-negara Afrika, dengan fokus utama pada interaksi ekonomi dan investasi," dikutip dari Reuters 10 Juni."Ini juga sesuai dengan dan meluas ke area sensitif seperti pertahanan dan keamanan. Dalam hal ini, Rusia juga akan melanjutkan interaksi dan kerja sama dengan negara-negara Afrika," lanjutnya.Peran keamanan Rusia yang semakin meningkat di beberapa bagian benua tersebut, termasuk di negara-negara seperti Mali, Republik Afrika Tengah dan Guinea Ekuatorial, dipandang dengan penuh kekhawatiran oleh Barat, dan telah merugikan Prancis dan Amerika Serikat.Diketahui, Korps Afrika Rusia dibentuk dengan dukungan Kementerian Pertahanan Rusia setelah pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan komandan Dmitry Utkin memimpin pemberontakan yang gagal terhadap pimpinan tentara Rusia pada Juni 2023 dan tewas dua bulan kemudian dalam sebuah kecelakaan pesawat.Sekitar 70-80 persen dari Korps Afrika terdiri dari mantan anggota Wagner, menurut beberapa obrolan Telegram yang digunakan oleh tentara bayaran Rusia yang dilihat oleh Reuters.