Popularitas dan Elektabilitas Jadi PR PDIP Jika Ingin Usung Pramono Anung di 2029

Wait 5 sec.

PDIP harus menggenjot popularitas dan elektabilitas bila ingin mencalonkan Pramono Anung di 2029. (Foto: Instagram @pramonoanungw)JAKARTA – Pengamat politik UI, Cecep Hidayat menilai pengalaman panjang sebagai anggota legislatif maupun eksekutif merupakan salah satu modal Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk dipilih PDIP sebagai kandidat calon presiden atau wakil presiden di pemilihan presiden 2029 mendatang.“Dia punya modal untuk menjadi kandidat. Sebagai Gubenur DKI Jakarta dia akan disorot oleh media. Selain itu, dia politikus PDIP yang punya pengalaman di DPR RI dan di eksekutif sangat panjang,” ujarnya, Minggu 8 Juni 2025.Seperti diketahui, belakangan ini nama Pramono Anung kerap dibanding-bandingkan dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai kandidat capres atau cawapres di Pilpres 2029.Meskipun belum sepopuler Dedi di media sosial, Pramono dianggap punya keunggulan mengingat DKI Jakarta masih jadi barometer politik nasional.Menurut Cecep, selain sebagai seorang teknokrat, Pramono juga terbilang piawai dalam berpolitik praktis. Dia mencontohkan, ketika PDIP terlibat konflik dengan Joko Widodo karena perbedaan pilihan di Pilpres 2024, Pramono masih bisa mempertahankan posisinya sebagai Sekretaris Kabinet.“Pramono dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan tokoh-tokoh politik nasional lainnya. Jika elektabilitasnya bagus jelang Pilpres 2024, Megawati potensial merestui Pramono untuk maju,” imbuhnya.Persoalannya, lanjut Cecep, Pramono belum sepopuler gubernur-gubernur di Jawa lainnya.Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis belum lama ini menunjukkan banyak warga DKI yang bahkan tidak tahu program-program yang sedang dijalankan Pramono.Program perpanjangan jam operasional perpustakaan di Jakarta, misalnya, hanya diketahui 64,5 persen responden.Selain itu, secara umum tingkat kepuasan warga DKI terhadap kinerja Pramono juga baru hanya di kisaran 60 persen, sedangkan di Jabar tingkat kepuasan warga terhadap Dedi mencapai 95 persen.“Secara popularitas, Pramono itu masih kalah dibandingkan dengan gubernur di Jawa yang lain. Padahal, dia memimpin Jakarta yang masih menjadi barometer politik nasional,” sambung Cecep.Dia mengungkapkan, Pramono memerlukan persiapan yang panjang jika serius ingin berlaga di Pilpres 2029.Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan pembentukan kelompok relawan yang mendukung Pramono sebagai kandidat Pilpres 2029.“Pramono saat ini sangat terlihat sisi teknokrat. Hal ini tidak salah dan ada sebagian masyarakat yang suka sisi teknokratik dari Pramono. Tapi, berkaca dari survei Indikator Politik Indonesia kemarin, memang Pramono Anung belum memunculkan sisi populisnya,” terang Cecep.