Jamaah haji Indonesia menunaikan mabit di Muzdalifah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025) . ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc. (ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU)JAKARTA - Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis M. Hanafi, menegaskan bahwa layanan bagi jamaah haji Indonesia yang memilih skema nafar tsani akan tetap diberikan secara penuh hingga 13 Dzulhijjah 1446 H. Penegasan ini sekaligus membantah kabar bohong yang menyebut jamaah nafar tsani tidak akan mendapatkan pelayanan di Mina.“Layanan, baik berupa tenda maupun konsumsi, akan tetap tersedia sampai seluruh jamaah kembali ke hotel masing-masing di Makkah. Tidak ada yang ditinggalkan,” kata Mukhlis saat memberikan keterangan di Makkah pada Sabtu (8/6/2025).Ia menjelaskan bahwa terdapat dua skema kepulangan jamaah dari Mina ke Makkah:Nafar Awal: Jamaah yang menginap (mabit) di Mina hingga 12 Dzulhijjah. Mereka akan diberangkatkan kembali ke hotel sebelum matahari terbenam pada hari tersebut.Nafar Tsani: Jamaah yang memilih untuk mabit hingga 13 Dzulhijjah. Mereka akan diantar kembali ke hotel sejak pagi hari di tanggal tersebut.“Jamaah diberi kebebasan untuk memilih antara nafar awal atau nafar tsani. Kami sedang mendata pilihan mereka agar penjemputan dan layanan lainnya bisa disesuaikan dengan tepat,” ungkap Mukhlis.Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, sekitar 60 persen jamaah memilih nafar awal, sementara 40 persen lainnya memilih nafar tsani. Namun, data tahun ini masih dalam proses rekonsiliasi.Mukhlis menegaskan, apapun pilihan skema mabit yang diambil jamaah, PPIH menjamin layanan akan tetap berjalan hingga seluruh rangkaian mabit di Mina selesai pada 13 Dzulhijjah.“Jangan percaya isu-isu yang tidak benar. PPIH berkomitmen memberikan pelayanan terbaik hingga akhir,” tegasnya.