Menekraf Teuku Riefky dukung film "Hayya 3: Gaza" jadi penguatan ekonomi kreatif dan upayakan kolaborasi perkuat jaringan promosi, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)JAKARTA - Film "Hayya 3: Gaza" garapan sutradara Jastis Arimba dan rumah produksi PT Warna Kreasi dinilai Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya sebagai bentuk karya yang sekaligus medium diplomasi."Film ini bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk empati dan diplomasi yang sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” kata Menekraf Riefky, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 7 Juni.Menekraf mendukung film tersebut yang mengangkat isu kemanusiaan. Menurut Riefky, subsektor film sangat bisa menjadi alat yang mendukung kesadaran publik akan isu kemanusiaan.Dia juga menambahkan bahwa Kemenekraf akan menggandeng berbagai pihak, termasuk tokoh publik dan pemengaruh untuk memperkuat jangkauan promosi film."Kementerian Ekonomi Kreatif siap memberikan dukungan, termasuk mengkolaborasikan dengan pihak lain agar membantu dalam bentuk fasilitasi promosi secara daring maupun luring," ujar Menekraf Riefky.Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu menekankan pentingnya memanfaatkan momentum dengan persiapan yang matang."Kami akan mendorong keterlibatan dinas ekonomi kreatif daerah agar turut serta dalam menyukseskan pemutaran film ini," kata Agustini.Produser Eksekutif film "Hayya 3: Gaza" Ustadz Erick Yusuf menyambut baik dukungan yang diberikan Kementerian Ekraf membuka peluang besar untuk mengoptimalkan potensi film lokal, termasuk mendorong keberlangsungan sineas independen."Kami berharap dukungan tidak hanya bagi satu genre, tapi, untuk seluruh jenis film agar bisa tumbuh secara berkelanjutan dan menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pelaku industri," kata Ustadz Erick.Film "Hayya 3: Gaza" dijadwalkan tayang perdana pada 8 Juni 2025. Film itu bercerita tentang Abdullah Gaza yang diperankan Azamy Syauqi, seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan yang dikelola Ustadzah Dewi (diperankan Oki Setiana Dewi) dan adiknya bernama Rafah (diperankan Cut Syifa).Di panti asuhan itu, Gaza bertemu dengan Hayya (diperankan Amna Shahab), gadis kecil asal Palestina yang telah empat tahun tinggal dan berusaha mencari kedamaian di Indonesia.Genosida di Palestina membuat Hayya urung dipulangkan ke tanah kelahirannya. Di rumah panti, lambat laun hubungan Gaza dan Hayya pun menjadi dekat.