Terkendala Akses Jalan Lokal, Hutama Karya Cari Solusi untuk Bangun Tol Lingkar Pekanbaru

Wait 5 sec.

Tol Lingkar Pekanbaru (Foto: Hutama Karya)JAKARTA - PT Hutama Karya mencatat, progres Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru) telah mencapai 57,57 persen hingga saat ini.Proyek jalan tol sepanjang 30,5 kilometer ini merupakan bagian integral dari jaringan Jalan Tol Pekanbaru–Rengat yang akan tersambung dengan Tol Pekanbaru–Dumai dan Tol Pekanbaru–Bangkinang–XIII Koto Kampar.Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, integrasi ini menciptakan ekosistem transportasi yang memungkinkan distribusi barang dan jasa menjadi lebih efisien sekaligus membuka isolasi geografis selama ini menjadi tantangan bagi masyarakat di daerah terpencil."Proyek infrastruktur ini dirancang untuk memperkuat konektivitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar melalui pembukaan akses lebih luas dan penciptaan peluang ekonomi baru," ujar Adjib melalui keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 7 Juli.Proyek ini pun dirancang memiliki lebar 3,6 meter per lajur dengan dua lajur tiap jalurnya dan desain kecepatan maksimal 100 km/jam. Kemudian dilengkapi dengan tiga pintu masuk dan keluar di Rimbo Panjang, Jalan Siak dan Muara Fajar untuk memudahkan akses masyarakat.Infrastruktur penting dalam ruas ini adalah jembatan utama sepanjang 97,5 meter dengan total panjang jembatan 200 meter melintasi Sungai Siak. Fasilitas pendukung berupa rest area Tipe A akan dibangun untuk mendukung kenyamanan pengguna jalan, dilengkapi dengan berbagai fasilitas terintegrasi dengan produk lokal.Nantinya, proyek ini akan melintasi wilayah strategis di Kota Pekanbaru, meliputi Kelurahan Muara Fajar, Rumbai Bukit, Agrowisata, Palas dan Sri Meranti, serta di Kabupaten Kampar mencakup Desa Karya Indah, Rimbo Panjang, Tarai Bangun dan Kualu.Merespons masukan dari masyarakat Desa Karya Indah terhadap akses jalan lokal, Hutama Karya berkomitmen melakukan perbaikan infrastruktur terdampak.Saat ini, kata Adjib, sedang disusun solusi efektif untuk memastikan akses Jalan Pemuda tetap optimal, termasuk pembangunan jalan alternatif dan perbaikan sistem drainase. Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat terus dilakukan untuk mencari solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan semua pihak."Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Hutama Karya akan rutin mengadakan dialog dengan masyarakat setiap bulan untuk memastikan aspirasi warga tertampung baik," katanya.Hutama Karya menyadari bahwa setiap proyek infrastruktur memiliki tantangan tersendiri, termasuk dalam hal pembebasan lahan dan koordinasi dengan masyarakat.Oleh karena itu, lanjut dia, perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan setiap tantangan melalui pendekatan humanis dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat lokal."Penyelesaian proyek ini diproyeksikan akan mengubah lansekap ekonomi Riau secara fundamental serta menjadi katalis bagi pengembangan kawasan industri dan pariwisata di sepanjang koridor, menciptakan lapangan kerja berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," pungkasnya.