Wall Street Ditutup Melemah Usai Kesepakatan Tarif Trump dengan Jepang & Korsel

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockIndeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Senin (7/7). Di saat yang bersamaan, nilai tukar dolar justru menguat, ini terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif AS yang jauh lebih tinggi pada barang-barang dari Jepang, Korea Selatan dan negara-negara lain sebagai perkembangan terbaru dalam perang dagang AS.Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 422,17 poin, atau 0,94 persen, menjadi 44.406,36, S&P 500 (.SPX), turun 49,37 poin, atau 0,79 persen, menjadi 6.229,98 dan Nasdaq Composite (.IXIC), turun 188,59 poin atau 0,91 persen menjadi 20.412,52.Pada Senin (7/7) Trump berkomunikasi dengan mitra dagang termasuk Jepang dan Korea Selatan soal tarif AS yang lebih tinggi akan dimulai pada tanggal 1 Agustus."Perdagangan, inflasi, dan pendapatan akan menjadi tiga katalis berikutnya yang akan mendorong pasar naik atau turun, tergantung pada bagaimana perkembangannya," kata Kepala Eksekutif 50 Park Investments Di New York, Adam Sarhan, dikutip dari Reuters, Selasa, (8/7).“Namun pasar menyukai kepastian, dan berita hari ini meningkatkan tingkat ketidakpastian, sehingga terjadi aksi jual,” katanya.Tarif diperkirakan akan meningkatkan harga dan mengganggu pertumbuhan ekonomi, meskipun ketidakpastian atas kebijakan akhir mungkin menjadi hambatan yang lebih besar karena menyebabkan bisnis menunda keputusan.Perusahaan S&P 500 minggu depan diharapkan mulai melaporkan hasil kinerja kuartal II 2025. Saham perusahaan otomotif Jepang yang tercatat di AS turun, yaitu Toyota Motor turun 4 persen dan Honda Motor turun 3,9 persen.Selain itu, saham produsen kendaraan listrik Tesla (TSLA.O), anjlok 6,8 persen setelah CEO Elon Musk mengumumkan pembentukan partai politik AS bernama "Partai Amerika."Pengukur saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS), turun 5,80 poin, atau 0,63 persen, menjadi 919,93. Indeks STOXX 600 (.STOXX) pan-Eropa, indeks ditutup naik 0,44 persen.Imbal hasil obligasi acuan AS 10 tahun terakhir naik 5,7 basis poin pada hari itu menjadi 4,397 persen. Imbal hasil obligasi dua tahun yang sensitif terhadap suku bunga naik 1,9 basis poin menjadi 3,901 persen.Dolar naik 1,09 persen pada 146,130. Euro turun 0,57 persen menjadi USD1,172 setelah menguat lebih dari 13 persen sepanjang tahun ini.Indeks dolar naik 0,517 persen menjadi 97,467, mencapai titik tertinggi dalam satu minggu.Risalah rapat terakhir Federal Reserve juga akan dirilis pekan ini. Investor mempertimbangkan berapa kali Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga tahun ini setelah data pekerjaan untuk bulan Juni pada hari Kamis menunjukkan bahwa pengusaha menambah lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan para ekonom.Harga minyak naik karena tanda-tanda permintaan yang kuat mengimbangi dampak kenaikan produksi OPEC+ yang lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Agustus dan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak tarif.Harga minyak mentah Brent naik USD1,28 atau 1,9 persen dan ditutup pada USD 69,58. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 93 sen atau 1,4 persen dan ditutup pada USD 67,93.