Momen VinFast VF e34 saat perjalanan dari Depok ke Ciawi. Foto: VinFastVinFast VF e34 menjadi salah satu mobil listrik yang digunakan sebagai armada taksi di Indonesia lewat kerja sama dengan operator Green SM. Namun model yang sama juga diniagakan untuk konsumen ritel.Yang jadi pertanyaan, apakah ada perbedaan keduanya? Seperti halnya model lain yang disediakan pabrikan Jepang?Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menjelaskan terdapat perbedaan antara keduanya. Menurutnya, unit VF e34 yang dipakai sebagai armada taksi memiliki varian tersendiri yang dinamai VF e34 Limogreen.“Varian Limogreen yang digunakan oleh armada taksi Green SM dirancang khusus untuk efisiensi operasional, berbeda dengan versi ritel untuk konsumen individu,” ujar Kariyanto kepada kumparan baru-baru ini.Momen VinFast VF e34 saat perjalanan dari Depok ke Ciawi. Foto: VinFastBeberapa fitur kenyamanan dan teknologi yang terdapat pada versi konsumen memang tidak disertakan pada varian taksi. Misalnya, fitur C-App, profil pengguna online lanjutan, dan beberapa elemen desain seperti roof rail tidak hadir di VF e34 Limogreen.Kariyanto menegaskan, langkah ini bukan tanpa alasan. Perbedaan tersebut guna efisiensi pada armada taksi listrik yang mengutamakan fungsi.Deretan mobil taksi dari Vietnam, Xanh SM, menggunakan mobil listrik VinFast. Foto: Aditya Niagara/kumparan“Pengurangan fitur tersebut dilakukan agar lebih efisien untuk penggunaan harian dalam layanan transportasi, sekaligus menekan biaya operasional,” tambahnya.Meski ada perbedaan dari sisi fitur dan estetika, standar keselamatan dan performa di kedua versi tetap sama. Baik VF e34 versi taksi maupun konsumen tetap mengandalkan motor listrik bertenaga 110 kW setara 147 dk dan torsi 242 Nm, dengan sistem baterai yang mendukung jarak tempuh optimal hingga 318 kilometer dalam sekali pengisian.Seorang pengemudi taksi Xanh SM melintas saat peresmiannya di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO