Aktivitas Subversif dan Intelijen Asing Melonjak, FSB Rusia Bakal punya Fasilitas Penahanan

Wait 5 sec.

Markas FSB Rusia. (Wikimedia Commons/Kopchiowski O.P)JAKARTA - Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia, penerus utama KGB era Uni Soviet, akan segera memiliki wewenang untuk membentuk jaringan pusat penahanan pra-persidangan di bawah yurisdiksinya sendiri, menurut rancangan undang-undang yang disahkan oleh majelis rendah parlemen.Para anggota parlemen mengatakan, FSB membutuhkan fasilitas penahanan semacam itu karena lonjakan aktivitas intelijen dan subversif kekuatan asing sejak dimulainya perang di Ukraina - yang dikenal sebagai "operasi militer khusus" di dalam Rusia.Vasily Piskaryov, ketua Komite Keamanan dan Anti-Korupsi majelis rendah parlemen, mengatakan undang-undang tersebut telah disahkan dalam pembacaan terakhirnya oleh majelis tersebut, Duma Negara."Undang-undang ini mengatur penahanan mereka yang dituduh melakukan kejahatan terhadap keamanan negara di fasilitas penahanan terpisah di bawah yurisdiksi FSB Rusia," ujar Piskaryov di Telegram, seperti melansir Rusia 9 Juli.Catatan penjelasan yang menyertai RUU tersebut menyebutkan, personel militer dari keamanan negara akan mengelola pusat-pusat penahanan tersebut.Piskaryov mengatakan, kasus pengkhianatan, spionase, dan terorisme telah melonjak tiga kali lipat selama dekade terakhir, sementara jumlah terdakwa telah melonjak empat kali lipat.Untuk menjadi undang-undang, RUU tersebut harus disetujui oleh majelis tinggi parlemen dan kemudian ditandatangani menjadi undang-undang oleh Putin, langkah-langkah yang biasanya segera menyusul setelah majelis rendah parlemen menyetujui undang-undang tersebut. RUU tersebut dijadwalkan menjadi undang-undang pada 1 Januari 2026.Diketahui, setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan pada tahun-tahun setelah Rusia bergabung dengan Dewan Eropa pada tahun 1996, FSB kehilangan kendali formalnya atas jaringan pusat penahanan pra-persidangan, meskipun tetap mempertahankan kendali informal yang signifikan.FSB, yang berkantor pusat di Lapangan Lubyanka, pusat Kota Moskow, adalah salah satu badan intelijen terkuat di dunia dengan kemampuan kontra-spionase, kontra-terorisme, siber, intelijen manusia dan pasukan khusus yang signifikan.Direkturnya, Alexander Bortnikov, melapor langsung kepada Presiden Vladimir Putin, yang pernah menjabat sebagai perwira KGB di Jerman Timur pada 1980-an dan memimpin FSB sebelum diangkat menjadi perdana menteri pada 1999.Para penentang Presiden Putin mengatakan, Ia telah membangun sistem politik yang semakin represif dan sangat bergantung pada FSB. Sedangkan para pendukung Putin mengatakan, Rusia sedang diserang secara hibrida oleh kekuatan-kekuatan besar Barat dan membutuhkan FSB untuk memastikan keamanan dan menjaga kedaulatan Rusia.