Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Theresia Agatha/VOI)JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyebut, sejumlah proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) di Ibu Kota Negara (IKN) segera dimulai dalam waktu dekat.Basuki menjelaskan, kerja sama investasi swasta dan negara itu bakal mendukung pembangunan proyek properti. Dia menegaskan, sebanyak delapan proyek rumah susun (Rusun) dan 109 rumah tapak segera dilaksanakan."Tinggal (persetujuan) availability payment untuk delapan tower dan 109 (hunian) landed," ucap Basuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Juli.Dia mengatakan, delapan rusun KPBU yang segera direalisasikan dalam waktu dekat itu merupakan inisiasi proyek PT Nindya Karya (Persero), sedangkan sebanyak 109 hunian tapak KPBU bakal digarap oleh PT Intiland Development Tbk (DILD).Saat ini, kata Basuki, rencana realisasi proyek KPBU itu masih menunggu persetujuan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati."Saya sudah komunikasi dengan Pak Sekjen (Kemenkeu) dengan Pak Dirjen (Kemenkeu), sedang menunggu tanda tangan Bu Menteri, habis itu baru tender," imbuhnya.Sebelumnya, OIKN menargetkan, investasi sebesar Rp31 triliun untuk mendukung pembangunan hunian di kawasan IKN.Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menyampaikan, target tersebut bakal direalisasikan melalui dua tahap. Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan pembangunan 97 tower rumah susun (Rusun) dan 129 rumah tapak dengan nilai investasi mencapai Rp8 triliun."Pada tahap pertama total investasi Rp8 triliun dan ini kami targetkan akan segera masuk transaksi dalam waktu selambat-lambatnya di kuartal kedua (2025)," ujar Agung dalam konferensi pers agenda Market Sounding PPP IKN di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Senin, 24 Februari.Kemudian pada tahap kedua, Otorita diharapkan dapat menarik investasi senilai Rp23 triliun untuk mendukung pembangunan dua proyek rusun serta satu proyek rusun dan rumah tapak."Kemudian tahap kedua nanti ada dua proyek rumah susun serta satu proyek rumah susun dan tapak dengan total investasi Rp23 triliun yang targetnya transaksinya dimulai di pertengahan tahun. Proyek-proyek ini adalah proyek ditawarkan dengan skema KPBU unsolicited," ucapnya.Dengan demikian, total nilai investasi untuk sektor hunian yang ditargetkan dapat mulai terealisasi komitmen investasinya pada pertengahan tahun ini dapat tembus Rp31 triliun.Adapun sepanjang 2025, Otorita IKN sendiri memang sempat mengungkap bahwa pihaknya menargetkan investasi lewat skema KPBU dapat mencapai Rp60,93 triliun.Selain untuk mendukung pembangunan kawasan hunian, investasi lewat skema KPBU itu juga dilakukan untuk mendukung pembangunan Multi Utility Tunnel (MUT) dan jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) senilai Rp40 triliun."Nah, targetnya KPBU saat ini dari segi angka ada Rp60 triliun untuk perumahan dan sekitar Rp40 triliun itu untuk MUT dan jalan," ungkapnya.