Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) di Taman Yado, Radio Dalam, Kebayoran Lama, yang menewaskan seorang bocah 5 tahun. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanDuka menyelimuti keluarga Nurulita (32) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Anaknya, berinisial A, yang berusia 5 tahun meninggal dunia karena tersengat listrik dari tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) di Taman Yado, Gandaria Utara, Jumat (4/7) malam.Ketua RW 4, Kelurahan Gandaria Utara, Rajasa Wisnu, menyebut anak itu diduga tersengat listrik ketika hujan gerimis sedang turun."Lagi hujan gerimis, mungkin ada yang terkelupas, ditambah juga pohon yang ketiup angin, jadi ada yang nempel ke tiangnya," kata dia ketika ditemui di lokasi, Senin (7/7).Wisnu menambahkan, Taman Yado sering dipakai oleh anak-anak untuk bermain dan orang dewasa untuk berolahraga. Saat ditemukan, anak itu sudah berada dalam kondisi tewas dengan bagian perut dan pipinya gosong.Baru Rayakan Ulang TahunOrang tua bocah 5 tahun yang tewas diduga akibat tersengat listrik. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanNurulita masih tak menyangka anak ketiganya itu berpulang begitu cepat. Padahal, dua pekan yang lalu, anaknya baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-5."Baru ulang tahun dua Minggu yang lalu," kata dia saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/7).Nurulita tak mengetahui secara pasti momen saat anaknya tewas diduga tersengat listrik karena sedang bekerja. Saat itu, dia hanya diberi tahu oleh suaminya jika A belum pulang ke rumah hingga pukul 22.00 WIB. Sementara, teman bermain anaknya sudah pulang ke rumahnya masing-masing.Sepulang bekerja, Nurulita dibantu warga langsung berupaya mencari anaknya. Namun, jasad anaknya tak kunjung ditemukan semalam suntuk.Jasad sang anak baru ditemukan tewas pada (5/7) pagi di Taman Yado, dengan luka gosong di sejumlah bagian tubuhnya. Lokasi itu menjadi salah satu titik pencarian Nurulita, namun pada malam tersebut korban tidak ditemukan.Nurulita mengatakan, anaknya memang sering main di taman itu dengan teman-temannya karena taman itulah area terbuka yang paling dekat dengan rumah. Kini, jenazah anaknya sudah dimakamkan di pemakaman yang tak jauh dari rumah. Nurulita mengaku sudah ikhlas.Tiang Lampu DiisolasiTiang Penerangan Jalan Umum (PJU) di Taman Yado, Radio Dalam, Kebayoran Lama, yang menewaskan seorang bocah 5 tahun. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanAsisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris, mengatakan tiang PJU tersebut sudah ditangani oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta."Jadi Pak Kepala Dinas Taman ini sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan isolasi dan juga perbaikan-perbaikan yang diperlukan," ujar Afan kepada wartawan saat meninjau penanganan banjir di Cilincing, Jakarta Timur, Senin (7/7).Afan mengatakan, Pemprov DKI sudah bertemu dengan orang tua korban untuk menyampaikan belasungkawa."Kami sudah melakukan [kunjungan] belasungkawa kepada pihak keluarga," jelas Afan tanpa merinci lebih jauh bentuk duka cita tersebut.Dikritik KPAIWakil Ketua KPAI Jasra Putra. Foto: Indtagram/ @jasraputraPeristiwa ini ikut disorot Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Mereka mengkritik Pemprov DKI, khususnya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, terkait minimnya pemeliharaan fasilitas publik di tempat terbuka, sehingga memakan korban jiwa."Bahwa ada soal tata ruang, taman bermain dan peruntukannya yang harus kembali dilihat. Karena bila persoalan ini dibiarkan tidur alias diam saja, maka tidak menutup kemungkinan, korban selanjutnya adalah anak-anak kita. Sehingga dalam peristiwa yang nahas ini, penting berbagai dugaan penyebab dikembangkan dan menjadi perhatian di TKP," ujar Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, dalam pernyataan tertulis, Senin (7/7).Jasra mengatakan, Pemprov DKI harus segera bertindak untuk memastikan kembali tiang listrik di daerah masing-masing, terutama di kawasan yang kerap didatangi anak-anak.Polisi Selidiki KasusnyaKasus tewasnya A juga diselidiki polisi. Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Nunu Suparmi belum bisa mengungkap hasil penyelidikan itu."Masih dalam penyelidikan," kata Nunu, melalui pesan singkat pada Senin (7/7).