Sekjen Hizbullah Naim Qassem. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency/Hamed Malekpor)JAKARTA - Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem menegaskan kelompok militan Lebanon itu tidak akan pernah menerima normalisasi hubungan dengan Israel dan akan terus melawan agresi rezim terhadap Lebanon.Itu disampaikan Sekjen Hizbullah dalam pidatonya di Hari Asyura, Minggu 6 Juli 2025.Dalam pidatonya, Sheikh Qassem menolak rencana normalisasi dengan rezim Israel, menyebut itu sebagai penghinaan terhadap martabat negara-negara regional.Dia menekankan, Hizbullah tidak akan pernah menjadi bagian dari proses tersebut, karena perdamaian sejati tidak mungkin terwujud selama pendudukan terus berlanjut."Kami menghadapi musuh dengan membela Lebanon, dan pembelaan ini akan terus berlanjut, bahkan jika seluruh dunia menentang kami. Pembebasan adalah kewajiban, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," katanya, mengutip IRNA dari Al Mayadeen, Minggu 6 Juli."Bagaimana Anda bisa mengharapkan kami untuk berhenti ketika musuh terus melakukan agresinya? Kami tidak dapat menerima ini," lanjutnya."Kami tidak akan pernah menerima penyerahan diri. Kami adalah orang-orang di lapangan, dan posisi kami jelas: hak kami menang atau kepalsuan mereka dikalahkan," tandas Sekjen Hizbullah.Pemimpin Hizbullah merujuk pada gencatan senjata dengan Israel, yang mulai berlaku pada akhir November tahun lalu tetapi berulang kali dilanggar oleh rezim tersebut.Ia mengatakan, rezim Israel telah melakukan ribuan pelanggaran, seraya menekankan, "Kami tidak dapat diintimidasi hingga tunduk. Tidak seorang pun berhak menuntut kami melunakkan posisi atau melucuti senjata selama serangan musuh masih berlanjut," menurut Al Mayadeen.Sheikh Qassem juga mengatakan, penerapan gencatan senjata tahap pertama harus disertai dengan penghentian agresi, penarikan penuh Israel, dan pembebasan tahanan. Ia menambahkan, Hizbullah akan siap untuk berdiskusi setelah gencatan senjata tahap pertama dilaksanakan.Mengacu pada peran penting Iran di kawasan Asia Barat, ia mengatakan dukungan dan kebijaksanaan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, merupakan pilar utama ketahanan bagi Poros Perlawanan. Ia juga mengatakan, perlawanan rakyat Iran menggagalkan rencana musuh dalam perang agresi Israel selama 12 hari bulan lalu.Tak lupa, Sheikh Qassem juga memuji ketangguhan rakyat Yaman dan Palestina dalam menghadapi agresi Israel, menegaskan Hizbullah akan berdiri dalam solidaritas dengan negara-negara ini.