Amanda Anisimova Lolos Semifinal Wimbledon Pertama, Rayakan Kemenangan Bersama Keponakan

Wait 5 sec.

Amanda Anisimova merayakan kemenangan beersama Jackson, sang keponakan (foto: x @MustReadNewz ·)JAKARTA — Setahun setelah gagal lolos babak kualifikasi Wimbledon, Amanda Anisimova kini menuliskan prestasi luar biasa. Petenis Amerika Serikat itu melangkah ke semifinal Grand Slam lapangan rumput ini untuk pertama kalinya setelah menaklukkan Anastasia Pavlyuchenkova dengan skor 6-1, 7-6(9) dalam pertandingan penuh drama di Court One, 8 Juli.Begitu memastikan kemenangan, Anisimova jatuh tertelungkup di tengah lapangan, mengekspresikan rasa lega yang luar biasa. Lalu dengan senyum lebar, ia bangkit dan mengangkat keponakannya yang berusia tiga tahun, Jackson, untuk melakukan victory lap. Teriakan kecil Jackson yang beberapa kali terdengar di tengah laga menambah nuansa hangat dalam pertandingan yang emosional tersebut.“Ini tahun yang luar biasa bagiku, penuh dengan momen-momen spesial. Bahkan pada saat-saat seperti hari ini, aku terus mengingatkan diri sendiri untuk menikmati setiap detiknya,” ujar Anisimova, yang terakhir kali tampil di semifinal Grand Slam pada French Open enam tahun silam.“Ini adalah pertama kalinya keponakanku melihatku bermain langsung, jadi sangat spesial. Bisa menang juga di momen ini membuat semuanya jadi luar biasa,” tambahnya.Pertandingan tampaknya akan berakhir cepat saat Anisimova unggul 6-1, 5-2. Dengan pukulan backhand keras, forehand tajam, dan pergerakan kaki yang lincah, Pavlyuchenkova dibuat tak berkutik. Namun di luar dugaan, petenis Rusia berusia 34 tahun itu bangkit dan merebut tiga gim berturut-turut. Ia bahkan menyelamatkan dua match point di gim ke-10 dengan permainan agresif termasuk drop shot mengejutkan.Tiebreak pun berlangsung menegangkan. Anisimova menyelamatkan lima set point sebelum akhirnya mengamankan kemenangan lewat kesalahan return Pavlyuchenkova pada match point keempat.“Set kedua benar-benar sulit. Dia mulai bermain tenis luar biasa dan aku hanya mencoba terus bertarung. Tiebreak-nya sangat menegangkan, tapi aku senang akhirnya bisa menyelesaikannya,” ujar Anisimova, yang sempat mengambil cuti delapan bulan dari tenis dua tahun lalu karena mengalami burnout. Setahun lalu, ia bahkan berada di peringkat 189 dunia.“Ini momen yang sangat spesial bagiku, mengingat tahun lalu aku kalah di kualifikasi di sini, dan itu sangat menyakitkan.”Pertandingan berlangsung singkat dan minim reli, dengan rata-rata reli kurang dari tiga pukulan. Pavlyuchenkova hanya mencatat tiga winner dan 12 unforced error di set pertama — statistik yang tak cukup untuk menantang Anisimova, yang sudah tiga kali mengalahkannya sebelumnya.Pavlyuchenkova, yang sebelumnya berjuang melawan penyakit Epstein-Barr dan Lyme tahun ini, meneteskan air mata saat meninggalkan lapangan.“Di set pertama dia bermain luar biasa. Aku bahkan tidak bisa menyentuh bola. Saat mulai merasa sedikit lebih baik, aku sudah tertinggal jauh. Aku mencoba bertarung sampai akhir... dan itu sangat menyakitkan,” ucapnya sambil menangis.Kini, Anisimova bersiap menghadapi unggulan teratas Aryna Sabalenka di semifinal, dalam duel yang dijamin akan sarat gengsi dan kekuatan