UGM Berduka atas Meninggalnya Diplomat Arya: Alumni Berprestasi

Wait 5 sec.

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Foto: Instagram/ @indonesiainbaUniversitas Gadjah Mada (UGM) turut berduka atas meninggalnya Arya Daru Pangayunan (39 tahun) diplomat Kementerian Luar Negeri yang jenazahnya ditemukan di kamar kos Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi tak wajar."Peristiwa meninggalnya almarhum saudara Arya ini sungguh menyedihkan. Universitas Gadjah Mada mengucapkan bela sungkawa atas kepergian almarhum," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, Rabu (9/7).Menurut Arie, UGM kehilangan sosok alumni berprestasi, alumni Hubungan Internasional Fisipol UGM yang memiliki karier yang baik."Kami juga berharap, jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas, dan ini demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara pada warganya," kata Arie.Suasana rumah duka Arya Daru Pangayunan di Kabupaten Bantul, Selasa (8/7/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanNur Rachmat Yuliantoro, Ketua Departemen Ilmu HI UGM, juga menyampaikan duka yang mendalam. Arya merupakan alumnus S-1 Ilmu HI Angkatan 2005."Dikenal sebagai diplomat yang andal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," kata Nur Rachmat.Menantu Prof Basu SwasthaDari informasi yang diterima kumparan, Arya merupakan menantu dari Prof Basu Swastha Dharmmesta. Arya merupakan anak Ir Subaryono, PH.D dosen purna Fakultas Teknik Geodesi.Arya meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.Ilustrasi UGM. Foto: Shutterstock