Etalase parfum (Dok. Ajmal Parfumes)JAKARTA - Dalam dunia parfum, Timur Tengah dikenal sebagai tanah kelahiran wewangian. Di kawasan ini, aroma bukan sekadar pelengkap penampilan, melainkan bagian dari identitas dan budaya sehari-hari.Dari keseharian hingga upacara penting, parfum berperan sebagai jembatan emosional dan simbol spiritualitas. Yang menarik, parfum dari wilayah ini sering kali tak mengenal batasan gender.Hal ini diungkapkan oleh Syed Zubair, Export Manager Ajmal Parfumes dalam acara Jakarta X Beauty yang diselenggarakan di JICC Senayan Jakarta pada Kamis, 3 Juli 2025."Di negara kami, orang bisa memakai tiga parfum berbeda secara bersamaan. Itu adalah cara kami menemukan wewangian yang khas. Jadi, kebiasaan itu yang kami coba hadirkan dalam koleksi parfum kami. Kami mencoba untuk memberikan wewangian yang unik dan khas," ujar Syed Zubair, dari keterangan resmi Ajmal Parfumes.Parfum-parfum dari Timur Tengah sering diracik dengan prinsip bahwa wewangian adalah tentang selera pribadi, bukan soal jenis kelamin."Jika Anda bertanya kepada saya, wewangian tidak memiliki jenis kelamin. Parfum adalah untuk Anda dan saya. Anda akan sangat terkejut bahwa saya juga memakai parfum wanita, tetapi tidak seorang pun dapat mengatakan bahwa saya memakai wewangian wanita," ucap Syed.Menurutnya, klasifikasi parfum 'untuk pria' atau 'untuk wanita' lebih banyak berkaitan dengan strategi pemasaran daripada kebutuhan nyata."Alasan mengapa kita memiliki wewangian wanita dan pria, sejujurnya, pada dasarnya adalah untuk memberi segmentasi pasar dan menjual lebih banyak," tambahnya.Lebih dari itu, filosofi Timur dalam meracik parfum juga sangat berbeda dibandingkan dengan pandangan Barat."Di Timur, parfum selalu digunakan untuk menjadi wangi. Di Barat, mereka menggunakan wewangian untuk menutupi bau tak sedap. Anda mengerti? Inilah perbedaannya," jelas Syed.Dalam menciptakan produknya, tim pengembang wewangian ini memilih untuk membentuk persona parfum dibanding membatasi siapa yang seharusnya menggunakannya."Kami tidak mencoba mendefinisikan persona pelanggan. Kami mencoba mendefinisikan persona parfum, sehingga orang tersebut dapat datang dan terhubung, dan mereka menemukan sesuatu yang mereka sukai dalam produk tersebut," kata Syed.Komposisi wewangian yang dihadirkan pun penuh karakter. Salah satu varian andalan seperti Song of Oud hadir dengan perpaduan aroma woody, floral, dan spicy notes yang berani namun tetap elegan. Dirancang untuk digunakan baik siang maupun malam hari, parfum ini memberi kesan yang bold dan refined. Ini merupakan cerminan khas parfum Timur Tengah yang tak mudah dilupakan.Selain itu, koleksi baru seperti Panerai Oud, Raindrops Fleur Intense, Love Addict, dan Magnolia Dreams memperkuat eksistensi gaya Timur yang berpadu dengan kepekaan modern. Keempatnya dirancang untuk menyentuh selera pasar masa kini, tanpa meninggalkan akar warisan aromatik yang kaya."Pada akhirnya, Anda ingin wangi dan merasa senang. Ini adalah prinsip utama parfum. Parfum tidak hanya membuat Anda wangi, tetapi juga membuat Anda merasa senang. Dan jika Anda merasa senang, tingkat kepercayaan diri Anda tinggi." imbuh Syed.Kehadiran koleksi parfum dari Timur Tengah di pameran kecantikan besar di Jakarta menjadi kesempatan langka bagi para penikmat aroma untuk memahami filosofi yang kaya akan makna. Tak hanya sekadar menjual produk, pengalaman ini membawa pengunjung lebih dekat pada seni meracik aroma, sejarah panjang wewangian, dan semangat Timur yang masih terjaga dalam setiap tetes parfum.