Jembatan Cipamingkis di Kabupaten CIbarusah, Bekasi ambrol, pada Jumat (11/7). Foto: Antara/Pradita Kurniawan SyahJembatan Cipamingkis di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditutup sementara bagi lalu lintas kendaraan usai dinding penyangga jembatan ambrol akibat dihantam deras aliran sungai.Insiden ambrol dinding penyangga jembatan yang menghubungkan wilayah Desa Cibarusah Kota dengan Sirnajati sekaligus akses alternatif menuju Kabupaten Bogor dan Karawang ini sudah terjadi untuk keempat kali dalam 10 tahun terakhir."Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol. Oleh sebab itu ketika kondisi sudah tidak memungkinkan untuk kepentingan keselamatan masyarakat, maka kami ambil keputusan untuk menutup sementara jalan yang melintasi Jembatan Cipamingkis," kata Kapolsek Cibarusah AKP Widi Muldiyanto, Jumat (11/7).Berdasarkan tinjauan lapangan, bagian tengah hingga sisi kanan badan jembatan ambruk ke dasar Sungai Cipamingkis. Padahal, jembatan ini baru diresmikan tujuh bulan lalu. Kerusakan ini menyebabkan akses penghubung tersebut lumpuh total.Warga yang biasa melintasi jembatan dengan sepeda motor maupun mobil harus memutar arah dan menggunakan akses jalan lain dengan tambahan waktu tempuh sekitar 40 menit atau jarak berkisar 7-8 kilometer."Jadi penutupan ini semata demi keselamatan masyarakat pengguna jalan meskipun akses jalannya kini menjadi lebih jauh," katanya.Pekerja menyelesaikan pengerjaan perbaikan jalan sisi Jembatan Cipamingkis yang amblas di Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada 2024 lalu. Foto: ANTARA FOTO/Risky AndriantoKepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan pihaknya telah melakukan peninjauan langsung bersama petugas Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengetahui penyebab ambrol dinding penyangga jembatan sekaligus memitigasi area sebagai upaya awal penanganan."Jadi terjadi kerusakan pada dua bagian yaitu pada TPT (talud penahan tanah) serta dari konstruksi jembatan itu sendiri ada yang bergeser," katanya.Menurut data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta, aliran Sungai Cipamingkis sangat deras dengan debit air di atas 300 liter per detik saat kejadian ambrol. Kondisi itu yang menyebabkan kerusakan konstruksi jembatan.Kerusakan TPT menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Pihaknya tahun lalu telah melakukan revitalisasi pada TPT yang ambrol tersebut. Namun, karena masih dalam tahap pemeliharaan selama dua tahun, perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor."Masih menjadi tanggung jawab kontraktor untuk diperbaiki. Hanya saja perlu koordinasi dengan Kementerian PU sebab konstruksi jembatan juga perlu perbaikan," katanya.Henri menambahkan ada bagian konstruksi jembatan yang bergeser sehingga perlu diperbaiki bersama-sama. "Perbaikan seperti apa, itu harus bersama-sama. Karena kalau TPT diperbaiki tapi jembatan tidak, tentu tidak bisa digunakan," ucapnya.Pihaknya bersama Kementerian Pekerjaan Umum sedang membahas dan mengkaji solusi serta metode yang tepat untuk memperbaiki jembatan secara menyeluruh."Kami masih membahas metode yang tepat agar perbaikan dapat dilakukan dengan cepat. Namun, untuk sementara akses jalan ditutup demi keselamatan. Nanti sebelum dibuka kembali, kami akan menguji kekuatan, apakah jembatan dapat dilalui sementara, minimal oleh kendaraan roda dua," kata dia.