Pemerintah Pastikan Negosiasi Tarif AS Tak Ganggu Penerimaan Negara

Wait 5 sec.

Dolar AS (Foto: dok unsplash)JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa tawaran Indonesia dalam negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS), yang mencakup impor produk AS dan deregulasi administrasi, tidak berdampak terhadap penerimaan negara.Menurutnya meskipun hingga saat ini belum tercapai kesepakatan antara kedua negara, pemerintah tetap memantau dampaknya secara menyeluruh."Kita belum tahu, kalau yang ditawarkan ada beberapa dari impor sampai ke administrasi. Kalau impor tidak berdampak ke penerimaan, administrasi juga tidak berdampak pada penerimaan," ujar Anggito kepada awak media, Senin, 7 Juli.Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut menyoroti dinamika global yang semakin tidak menentu, terutama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung kebijakan anti-Amerika dari kelompok BRICS."Kita sedang melihat hari ini bahwa Presiden (Prabowo) ada di pertemuan BRICS tadi dengan para pemimpin dan kemudian Presiden Donald Trump membuat statement bahwa kelompok BRICS itu dianggap sebagai tidak mendukung Amerika sehingga mengancam akan menyampaikan tambahan tarif. Ini untuk menggambarkan bahwa dalam suasana seperti ini, kita akan terus dihadapkan pada suasana yang sangat dinamis," ucapnya.Sri Mulyani menyampaikan pemerintah akan terus mengikuti perkembangan yang ada. Saat ini Indonesia disebut masih dalam proses pembicaraan negosiasi dengan AS."Kita akan terus mengikuti saja karena Indonesia kan masih di dalam proses pembicaraan dengan pemerintah Amerika gitu ya kita upaya kan," ujarnyaSri Mulyani menyampaikan pemerintah akan terus mengikuti perkembangan yang ada. Saat ini Indonesia disebut masih dalam proses pembicaraan negosiasi dengan AS."Kita akan terus mengikuti saja karena Indonesia kan masih di dalam proses pembicaraan dengan pemerintah Amerika gitu ya kita upaya kan," ujarnya.