Tanda Bahaya Keterlambatan Bicara pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Wait 5 sec.

Ilustrasi anak dan ibu bermain. Foto: Shutter StockPerkembangan bicara merupakan bagian penting dari tumbuh kembang anak. Hanya saja, beberapa anak mungkin saja mengalami keterlambatan dalam bicaraKeterlambatan bicara merupakan kondisi ketika anak belum mencapai kemampuan berbicara yang sesuai dengan tahap usianya. Hal ini termasuk keterlambatan dalam kemampuan mengucapkan kata, menyusun kalimat, hingga memahami bahasa. Berbagai faktor sejak sebelum lahir, setelah lahir, maupun dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak. Tanda-tanda keterlambatan bicara bisa dideteksi sejak dini, sehingga si kecil bisa mendapatkan bantuan atau intervensi lebih awal. Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) dan Dokter Umum dr. Talitha Dinda Gunawan, merangkum beberapa informasi penting soal keterlambatan bicara pada anak yang perlu orang tua waspadai. Tanda Bahaya Keterlambatan Bicara Anak di Berbagai Usia Tidak merespons suara atau panggilan di usia berapa pun.Kemunduran kemampuan bicara atau sosial setelah sebelumnya berkembang.Belum mengoceh di usia 9 bulan.Belum menunjuk atau melakukan gerakan isyarat di usia 12 bulan.Belum bisa mengucapkan kata yang jelas di usia 16 bulan.Tidak bisa mengikuti arah pandangan mata orang lain di usia 15 bulan.Belum bisa menggabungkan dua kata spontan di usia 24 bulan, misalnya bilang "mau susu".Tidak bisa mengikuti perintah sederhana seperti “duduk” atau “ayo ke sini” di usia 2 tahun.Ucapan tidak bisa dimengerti sama sekali di usia 3 tahun.Suara hidung terlalu terdengar (bindeng berlebihan) di usia berapa pun.Nada suara tidak biasa (terlalu tinggi, rendah, atau keras) di usia berapa pun.Penyebab Keterlambatan BicaraIlustrasi ibu dan anak, ibu berbincang dengan anak. Foto: fizkes/ShutterstockKeterlambatan bicara bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: Gangguan pendengaran: Anak yang tidak bisa mendengar dengan baik akan kesulitan belajar bicara.Masalah saat kehamilan atau persalinan: Faktor risiko saat lahir bisa menyebabkan gangguan pendengaran.Gangguan pada otak atau sistem saraf: Termasuk keterlambatan perkembangan umum, disabilitas intelektual, dan gangguan spektrum autisme.Gangguan bahasa perkembangan: Anak mengalami kesulitan khusus dalam memahami atau menggunakan bahasa.Masalah dalam produksi suara atau bicara: Seperti kesalahan pengucapan huruf atau kata, otot bicara yang lemah (dysarthria), kesulitan merencanakan gerakan mulut untuk berbicara (verbal apraxia). Kelainan bentuk mulut atau wajah: Misalnya bibir sumbing atau langit-langit mulut yang tidak normal.Kurangnya stimulasi dari lingkungan: Anak tidak cukup diajak bicara, bermain, atau berinteraksi.Kapan Harus ke Dokter? Ilustrasi Anak Jalani Terapi Speech Delay. Foto: ShutterstockAnak yang terlambat bicara sebaiknya segera diperiksakan ke dokter bila menunjukkan tanda-tanda yang tidak sesuai dengan tahapan usianya, terutama jika keterlambatan bicara terjadi bersamaan dengan masalah lain, seperti keterlambatan perkembangan secara umum, gangguan belajar, atau dicurigai memiliki autisme. Deteksi dan intervensi sejak dini dapat membantu anak berkembang lebih optimal.Langkah yang bisa dilakukan, seperti: Tes pendengaran untuk memastikan tidak ada gangguan.Konsultasi dan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara menyeluruh.Terapi wicara, jika diperlukan. Orang tua juga bisa membantu menstimulasi kemampuan bicara anak di rumah dengan cara: Ajak anak bicara sejak bayi, meski belum bisa merespons.Bacakan buku cerita dan tunjukkan gambar sambil menyebutkan namanya.Kurangi waktu menggunakan perangkat elektronik seperti gawai atau televisi, tingkatkan waktu interaksi langsung.Tanggapi semua upaya komunikasi anak, walau belum jelas.Gunakan kata-kata sederhana dan ulangi dengan konsisten.