Penelitian Ungkap Duduk Terlalu Lama Berisiko Bikin Otak Menyusut

Wait 5 sec.

Ilustrasi duduk terlalu lama ( Pexels/Andrea Piacquadio)JAKARTA - Di zaman modern saat ini sebagian besar orang mungkin menghabiskan lebih dari separuh waktunya sehari dalam posisi duduk. Terlebih bagi mereka yang bekerja di balik meja, duduk seharian menjadi gaya hidup akan sulit dihindari.Namun, perlu diingat dan diwaspadai duduk terlalu lama setiap harinya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah dan kolesterol yang tinggi.Tak hanya itu, sebuah penelitian terbaru juga menunjukkan duduk terlalu lama juga bisa berpengaruh pada ukuran otak seseorang. Hal ini pada akhirnya berpengaruh dengan risiko penyakit alzheimer.Pada penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association, ilmuwan melibatkan 404 peserta yang berusia minimal 50 tahun. Sebagian besar peserta tidak menunjukkan gangguan kognitif saat awal penelitian, namun sepertiga di antaranya memiliki faktor genetik yang meningkatkan risiko terkena alzheimer.Hasil penelitian menunjukkan meski 87 persen peserta melakukan aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat minimal 150 menit per minggu, tetapi rata-rata mereka tetap duduk selama 13 jam per hari.Durasi duduk ini menjadi perhatian, karena melalui analisis pemindaian otak dan tes kognitif para peneliti menemukan semakin lama seseorang duduk, maka semakin besar risiko terjadinya penipisan kortikal di area otak.Penipisan kortikal yang merupakan tanda menyusutnya bagian otak ini berfungsi dalam memori dan kognitif. Penipisan kortikal ini juga berkaitan erat dengan penyakit alzheimer.Hal mengejutkan lainnya dari studi adalah peningkatan jumlah olahraga tidak mampu mengimbangi efek buruk dari duduk terlalu lama. Jadi, seberapa rutin Anda olahraga, risiko penyusutan otak tetap ada jika Anda terlalu banyak duduk setiap harinya.Oleh karena itu, penulis utama penelitian, Marissa Gogniat, menganjurkan orang-orang untuk mengurangi waktu duduk dalam sehari. Ia mengingatkan agar tidak hanya mementingkan olahraga, tetapu juga durasi duduk.“Mengurangi risiko terkena alzheimer bukan hanya tentang berolahraga. Meminimalkan waktu yang dihabiskan untuk duduk penting karena meski Anda berolahraga setiap hari, kemungkinan terkena penyakit alzheimer masih ada,” kata Marissa Gogniat.