Director, Operations, Indonesia, IHG, Anil Pathak dalam acara IHG Hotels & Resorts Media Gathering Supporting Our People and Communities yang digelar di Jakarta pada Rabu (9/7/2025). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparanKebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak langsung pada industri perhotelan. Dampak paling terasa dirasakan oleh hotel-hotel yang menggantungkan bisnisnya di industri MICE, dan kegiatan pemerintahan.Menanggapi hal tersebut, Director, Operations, Indonesia, IHG Hotels & Resorts, Anil Pathak, mengatakan industri perhotelan saat ini tengah menghadapi tantangan yang cukup besar. "Dalam siklus bisnis, kita mengalami yang namanya adanya peningkatan dan penurunan. Jadi, ya, bisnis telah menghadapi tantangan tahun ini," kata Pathak, dalam acara IHG Hotels & Resorts Media Gathering Supporting Our People and Communities yang digelar di Jakarta, Rabu (9/7).Meski demikian, Pathak menilai bahwa pariwisata domestik dan turis domestik memiliki potensi yang sangat besar."Saya rasa kita harus memahami satu hal tentang Indonesia, yaitu ekonomi domestik dan populasi yang dimiliki, terdapat banyak turis domestik," lanjutnya.Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam pengembangan industri perhotelan ke depan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan pengalaman yang tepat bagi turis."Hal-hal berubah seiring waktu. 6 bulan pertama mungkin menantang, apa yang kita lihat dalam bisnis. Kemudian 6 bulan selanjutnya cukup positif, karena bisnis sektor pemerintah berkembang," tutur Pathak.Co-Founder Saab Shares, Sabrina Bensawan, dalam acara IHG Hotels & Resorts Media Gathering Supporting Our People and Communities yang digelar di Jakarta pada Rabu (9/7/2025). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparanDibandingkan dengan wilayah lain, Pathak menilai Indonesia masih lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan ekspansi yang dilakukan IHG di beberapa daerah di Indonesia. "Kita sekarang mengembangkan hotel dengan pemilik-pemilik yang sama. Beberapa hotel, bahkan mereka berbicara dengan kami untuk menghadirkan lebih banyak hotel," ujarnya."Di Bandung, kita baru saja membuka Voco pada minggu lalu, yang merupakan hotel ketiga. Jadi, strategi kita adalah dengan menghadirkan pasangan yang tepat, lokasi yang tepat, dan bekerja sama dengan orang-orang yang tela bekerja dengan kita," tambah Pathak.Adapun strategi berikutnya adalah bagaimana dengan menjangkau pasar yang lebih luas. Contohnya adalah dengan menghadirkan properti atau resort yang sesuai dengan tren gaya hidup terkini. "Strategi ketiga, tentu saja adalah bagaimana kita berkembang dalam bidang resort, dan terutama dalam pasar luxury dan gaya hidup. Contohnya, Bali merupakan satu-satunya destinasi di seluruh dunia yang semua brand-nya hampir ada dalam bidang luxury dan gaya hidup. Jadi, yang dapat kita kembangkan adalah dengan membawa brand-nya yang tepat ke Indonesia," ujar Pathak.Gandeng Komunitas LokalIHG Presence in Indonesia. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparanStrategi lain yang dilakukan adalah dengan menggandeng komunitas lokal, sebagai upaya untuk mendorong perputaran ekonomi di sekitar properti. Pada kuartal pertama 2025, tim IHG di Indonesia berhasil memberikan dampak positif bagi 5.487 orang, meningkat 104 persen dibandingkan Q1 2024. Salah satu mitra komunitas utama IHG adalah Saab Shares, organisasi nirlaba asal Indonesia, yang didirikan pada tahun 2014 oleh kakak-beradik Sabrina dan Elena Bensawan. Saab Shares berdedikasi untuk mendukung keluarga melalui pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.General Manager, Holiday Inn Resort Baruna Bali dan Holiday Inn Express Baruna Bali, Regia Jahja dalam acara IHG Hotels & Resorts Media Gathering Supporting Our People and Communities yang digelar di Jakarta pada Rabu (9/7/2025). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparanGeneral Manager, Holiday Inn Resort Baruna Bali dan Holiday Inn Express Baruna Bali, Regia Jahja, mengatakan kolaborasi dengan Saab Shares tidak hanya sebagai bentuk pemberdayaan, tetapi juga untuk mendukung komunitas-komunitas lokal.Inisiatif yang dilakukan mencakup bantuan darurat langsung hingga pelatihan dan pengembangan keterampilan, untuk memberdayakan individu agar dapat mandiri dan mendukung keluarganya. "Selain itu, kami juga membagikan kisah, serta karya mereka melalui produk kerajinan tangan yang ditampilkan di seluruh hotel IHG di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan menghubungkan para tamu dengan gerakan komunitas kami," katanya.IHG EAPAC Communities in Numbers. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparanKemitraan ini pun berkembang degan sangat baik. Berawal dari beberapa hotel di wilayah Jakarta, kini meluas hingga seluruh hotel IHG di Indonesia turut berpartisipasi dalam gerakan ini.Sementara itu, Co-Founder Saab Shares, Sabrina Bensawan, mengatakan bahwa IHG telah menjadi mitra yang luar biasa dalam memperluas misi pemberdayaan ibu berbasis komunitas melalui rumah-rumah belajar di seluruh penjuru nusantara, menjangkau hingga ke desa-desa di Kalimantan dan Sumatra. "Kami berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut dalam jangka panjang, dan bersama-sama mendukung lebih banyak penerima manfaat di seluruh Indonesia," kata Sabrina.