Tren Empeng Dewasa di China Diklaim Redakan Cemas, Dokter Ingatkan Bahayanya

Wait 5 sec.

Tren empeng dewasa di China (Foto: South China Morning Post)JAKARTA - Empeng khusus dewasa kini sedang menjadi tren di China. Produk ini diklaim mampu meredakan kecemasan, membantu tidur, hingga membantu berhenti merokok. Namun, di balik popularitasnya yang meningkat, para dokter dan warganet menyuarakan kekhawatiran tentang dampak kesehatannya.Beberapa toko online di China mengklaim dapat menjual lebih dari 2.000 empeng dewasa setiap bulan. Bentuknya mirip dengan empeng bayi, hanya saja ukurannya lebih besar. Menurut laporan dari The Cover, harga yang ditawarkan bervariasi antara 10 yuan hingga 500 yuan (Rp22 ribu hingga Rp1,1 juta).Dilansir dari laman South China Morning Post, banyak penjual menyebut empeng ini dapat membantu meredakan stres dan membuat tidur lebih nyenyak.Bahkan, beberapa mengklaim bisa membantu seseorang berhenti merokok dan memperbaiki cara bernapas. Bagian dotnya transparan, sementara pelindungnya hadir dalam berbagai warna."Sangat lembut, berkualitas tinggi, dan saya merasa nyaman saat mengisapnya. Tidak mengganggu pernapasan saya," ujar seorang pembeli di salah satu platform belanja terbesar di China."Ini sangat membantu saya berhenti merokok. Memberikan kenyamanan psikologis dan membuat saya tidak gelisah saat menjalani masa berhenti merokok," kata pembeli lainnya."Saat stres di tempat kerja, saya mengisap empeng ini. Saya merasa seperti kembali ke masa kecil yang aman," ujar pengguna empeng lainnya.Namun, ahli kesehatan memperingatkan bahwa penggunaan empeng dewasa dalam jangka panjang bisa berdampak negatif."Risiko kerusakan pada mulut akibat empeng ini sengaja dikecilkan oleh para penjual," kata Tang Caomin, dokter gigi dari Chengdu, Provinsi Sichuan, China.Tang menjelaskan penggunaan lebih dari tiga jam per hari dapat mengubah posisi gigi dalam waktu satu tahun. Selain itu, bisa menyebabkan kesulitan membuka mulut dan rasa sakit saat mengunyah.Ia juga memperingatkan adanya risiko tersedak saat tidur jika bagian dari empeng terhirup secara tidak sengaja.Sementara itu, Zhang Mo, psikolog dari Chengdu, menilai bahwa kebutuhan emosional pengguna empeng ini sebenarnya belum terpenuhi secara dewasa."Solusi sebenarnya bukan dengan memperlakukan diri sendiri seperti anak kecil, tapi menghadapi tantangan secara langsung dan menyelesaikannya," ujar Zhang Mo.Fenomena ini memicu perdebatan hangat di media sosial Tiongkok, bahkan satu unggahan saja bisa ditonton hingga 60 juta kali."Dunia ini sudah benar-benar gila, sekarang orang dewasa pun pakai empeng," tulis seorang warganet."Apa ini nggak bisa dibilang pajak untuk orang bodoh?" canda pengguna lainnya.