Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menyampaikan bahwa prospek pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama, baik dari dalam negeri maupun global.Ia menyampaikan secara global, pelemahan dolar AS yang terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan yang lemah di Amerika Serikat memberikan ruang bagi mata uang Asia, termasuk rupiah, untuk sedikit menguat.Meski demikian, ia menilai sentimen positif ini masih dibayangi oleh ketidakpastian terkait arah kebijakan The Fed serta dampak lanjutan dari perang dagang global.Sutopo menjelaskan bahwa kombinasi faktor eksternal dan internal saat ini menjadi penggerak utama rupiah.Ia menjelaskan dari sisi eksternal, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed memang cukup kuat, namun, dinamika politik di AS seperti pemecatan Komisaris Biro Statistik Tenaga Kerja dapat memicu peningkatan volatilitas pasar."Di sisi lain, dampak balasan tarif Trump terhadap pertumbuhan dan inflasi global juga menjadi perhatian utama bagi investor," ujarnya kepada VOI, Senin, 4 Agustus.Sementara faktor dari dalam negeri, Sutopo menyampaikan meskipun indikator ekonomi Indonesia menunjukkan stabilitas, potensi arus keluar modal yang dipicu oleh ketidakpastian global dan isu pemanasan global bisa memberikan tekanan tambahan terhadap rupiah."Untuk gambaran pergerakan Rupiah hari ini, ada kemungkinan Rupiah akan bergerak dalam rentang yang terbatas," ujarnya.Sutopo menyampaikan penguatan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama pada hari Senin, meskipun bersifat terbatas, mencerminkan bahwa sentimen risiko global masih cukup tinggi, sehingga dapat membatasi potensi penguatan rupiah, meskipun ruang pelemahan juga tidak terlalu besar."Pelaku pasar akan terus mengamati perkembangan terbaru, baik dari AS maupun dari dalam negeri, untuk mengambil keputusan investasi," tuturnya.Secara teknikal, ia menyampaikan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan berada di kisaran terbatas.Sutopo menyampaikan dengan latar belakang sentimen yang beragam, pergerakan rupiah hari ini diperkirakan akan cenderung sideways atau mengalami pelemahan ringan. Namun, apabila terdapat sentimen positif dari dalam negeri atau perbaikan sentimen global, rupiah berpeluang untuk menguat."Oleh karena itu, para pelaku pasar perlu memperhatikan data-data terbaru dari dalam maupun luar negeri," jelasnya.Sutopo menyampaikan dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, nilai tukar Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS hari ini.Ia menambahkan bahwa volatilitas akan tetap tinggi seiring dengan para pelaku pasar yang mencermati perkembangan terbaru."Rupiah mungkin akan mengalami pelemahan ringan di awal sesi perdagangan, namun dapat menguat kembali jika ada sentimen positif yang muncul. Oleh karena itu, bagi para pelaku pasar, disarankan untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan setiap perkembangan yang ada," tuturnya.