Ilustrasi virus Chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk. (Pixabay)JAKARTA - Lebih dari 7.000 kasus virus Chikungunya yang ditularkan lewat nyamuk di seluruh Provinsi Guangdong, China, sejak Juli 2025. Berdasarkan laporan BBC, Selasa 5 Agustus, Pemerintah China mendorong langkah-langkah serupa yang diambil seperti saat menghadapi pandemi COVID-19 untuk mengatasi Chikungunya. Wilayah tertinggi kasus ini dihadapi Kota Foshan. Pasien kasus Chikungunya harus dirawat di rumah sakit, dengan tempat tidur yang dilindungi kelambu. Pasien Chikungunya baru dapat dipulangkan setelah hasil tes negatif atau setelah seminggu rawat inap. Chikungunya menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Virus terus menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah, yang terkadang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Umumnya kasus ini jarang di China. Wabah Chikungunya kerap terjadi di Asia Selatan dan Tenggara serta sebagian Afrika.