Exxon Mau Fokus Efisiensi Operasional, Bakal Pangkas 2.000 Pekerja

Wait 5 sec.

ilustrasi PHK. Foto: ShutterstockExxon Mobil Corp berencana memangkas sekitar 2.000 pekerja di seluruh dunia. Langkah ini bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang dilakukan raksasa minyak asal Texas itu untuk menyederhanakan operasionalnya.Mengutip Reuters, pengurangan karyawan tersebut setara dengan 3 sampai 4 persen dari total tenaga kerja Exxon secara global. CEO Exxon, Darren Woods, menyebut kebijakan ini sebagai upaya jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi.“Perubahan yang kami umumkan hari ini akan semakin memperkuat keunggulan kami dan memperlebar jarak dengan pesaing, membantu kami tetap memimpin selama beberapa dekade mendatang,” tulis Woods dalam memo kepada karyawan, Selasa (30/9).Sekitar setengah dari total pemangkasan akan terjadi di Eropa. Sementara sisanya banyak menyasar Imperial Oil Ltd. yang berbasis di Calgary, Kanada, anak usaha Exxon dengan kepemilikan hampir 70 persen. Imperial akan memangkas 900 posisi atau sekitar 20 persen tenaga kerjanya, yang diproyeksikan menghemat biaya operasional hingga C$150 juta (USD 108 juta) per tahun.Suasana saat Media Familiarization Trip ExxonMobil yang dioperasikan oleh PT Federal Karyatama di Cilegon, Banten, Selasa (24/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanExxon sudah menjalankan restrukturisasi sejak 2019. Saat itu, Woods berupaya memangkas birokrasi yang tercipta setelah merger dengan Mobil dua dekade lalu. Kini, perusahaan hanya memiliki tiga divisi utama: produksi, pemurnian, dan energi rendah karbon, yang saling berbagi layanan seperti teknik, TI, dan manajemen proyek.Dampaknya terasa. Exxon mengeklaim berhasil memangkas biaya tahunan hingga USD 13,5 miliar sejak 2019, lebih besar dari gabungan penghematan semua perusahaan minyak internasional lainnya. Angka ini ditargetkan naik 30 persen lagi pada akhir dekade.Di Eropa, Exxon juga melakukan konsolidasi dengan menutup sejumlah kantor kecil.“Kami berencana untuk menyatukan sebagian besar karyawan kantor dan rumahan kami di atau dekat lokasi manufaktur kami di wilayah tersebut (termasuk, misalnya, di Jerman dan Italia) dan kami bermaksud untuk menutup sejumlah kantor yang lebih kecil,” kata perusahaan.Perusahaan juga mulai memusatkan operasional pada kawasan pertumbuhan kunci, seperti minyak di Guyana, gas alam cair di Pantai Teluk, serta perdagangan global. Contohnya, Exxon baru saja memindahkan karyawan dari Brussels dan Leatherhead ke kantor pusat baru di London.Exxon mempekerjakan 61.000 orang di seluruh dunia pada akhir 2024, atau hampir 20 persen lebih sedikit dibanding 2019.