Menlu Sugiono Ingin ASEAN dan Bali Process Terus Diperkuat

Wait 5 sec.

Menlu Sugiono saat berbicara dalam "High Level Conference on the Situation of Rohingya Muslims and Other Minorities in Myanmar". (Sumber: Kemlu RI)JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menginginkan agar ASEAN dan Bali Process terus diperkuat untuk melindungi komunitas rentan dan migrasi ireguler.Berbicara dalam "High Level Conference on the Situation of Rohingya Muslims and Other Minorities in Myanmar" dalam rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di Markas PBB New York, Hari Selasa, Menlu Sugiono menegaskan Indonesia siap menindak tegas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) hingga penyelundupan manusia.Menlu Sugiono mengingatkan, kerentanan warga Rohingya dieksploitasi oleh jaringan kejahatan transnasional, termasuk perdagangan orang dan penyelundupan manusia."Ribuan orang telah tiba di pantai Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak di antaranya sebagai korban perdagangan orang dan penyelundupan manusia," kata Menlu Sugiono dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip dari pidatonya yang dibagikan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 1 Oktober.Menlu Sugiono menegaskan Indonesia akan bertindak tegas terhadap jaringan kriminal tersebut. Namun, Ia juga mengingatkan tidak ada satu negara pun yang dapat bertindak sendirian."ASEAN dan Bali Process harus terus diperkuat. Solusi yang berkelanjutan harus dirancang dengan perspektif regional yang sesungguhnya dan berlandaskan tanggung jawab bersama," jelas Menlu Sugiono."Baik ASEAN maupun Bali Process sangat penting dalam menangani migrasi ilegal dan melindungi komunitas yang rentan," tandasnya.Menlu Sugiono menekankan, krisis pengungsi Rohingya tidak bisa dipisahkan dari krisis Myanmar. Perdamaian abadi hanya dapat dicapai dengan mengatasi akar permasalahan melalui dialog inklusif, sejalan dengan Five-Point Consensus."Hanya dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat terwakili dan jalan menuju demokrasi, serta kepulangan yang aman dan bermartabat warga Rohingya dapat terwujud," tegas Menlu Sugiono.Untuk diketahui, "Bali Process on People Smuggling, Traffciking in Persons and Related Transnational Crime" atau populer dengan Bali Process merupakan platform kerja sama yang diinisiasi Indonesia dan Australia guna membahas isu perdagangan orang, penyelundupan manusia dan kejahatan transnasional lainnya di kawasan.