Pasar Turun, Gaikindo Bakal Revisi Target Penjualan

Wait 5 sec.

Suasana booth Daihatsu pada pegelaran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanGabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih optimistis penjualan mobil di Tanah Air bisa sesuai target tahun ini, yakni 900 ribu unit. Angka tersebut lebih tinggi dibanding capaian wholesales sepanjang 2024 yang hanya mencapai 865 ribu unit.Meski begitu, realisasi pasar sejauh ini belum mendukung. Data Gaikindo mencatat penjualan wholesales Januari–Agustus 2025 baru 500.951 unit, turun 10,6 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 560.552 unit.Meski tren penjualan turun, Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menegaskan pihaknya belum merevisi target.“Ya kita belum (revisi target), kita tunggu deh sebentar. Karena ini kan juga, saya baru kepilih lagi di Gaikindo. Belum rapat pleno, habis ini mungkin rapat dan baru akan ditentukan (targetnya),” kata Jongkie saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).Suasana booth Toyota pada pegelaran GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025) Foto: Aditia Noviansyah/kumparan“Ya kita lihat lah nanti, kalau memang diperlukan revisi ya kita revisi. Maunya sih bisa naik gitu beberapa bulan terakhir. Ya semua, bukan hanya Gaikindo kan. Semua industri, perdagangan, diler, ATPM, semua kan inginnya kalau bisa naik dong. Tapi ya keadaan kan gak bisa kita paksakan,” lanjutnya.Di samping secara wholesales, capaian retail turut terkoreksi 10,7 persen dari 584.847 unit menjadi 522.162 unit. Melihat kondisi ekonomi serta lemahnya daya beli masyarakat, Jongkie memperkirakan bakal ada revisi target penjualan. Harga resmi Mitsubishi Destinator di Indonesia diungkapkan di GIIAS 2025. Foto: Sena Pratama/kumparan“Kira-kira mungkin satu tahun penuh bisa 750 ribu unit sampai 800 ribu unit. Mungkin itu yang realistis di 800 ribuan perkiraannya,” pungkasnya.Lebih lanjut, Jongkie mengungkapkan Gaikindo sempat memberikan masukan kepada pemerintah agar industri otomotif mendapatkan stimulus.“Ya waktu itu kita pernah mengusulkan, mau kita jalankan lagi seperti waktu COVID. Waktu itu kan terakhir kita ada yang namanya PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) DTP (Ditanggung Pemerintah). Tapi kan waktu itu buktinya hasilnya baik sekali,” tegasnya.Ragam jajaran model Suzuki di GIIAS 2025. Foto: Sena Pratama/kumparan“Dari segi angka penjualan naik, dari segi penerimaan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga naik. Jadi karena kan angka volume-nya naik, tinggi sekali naiknya. Jadi sebetulnya ada, ya bukan pepatah tapi penurunan tarif itu bukan berarti penurunan pemasukan,” pungkasnya.Pada awal 2022, pemerintah sempat memberikan kebijakan insentif PPnBM DTP untuk memulihkan industri otomotif nasional yang mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Stimulus tersebut berbuah manis dengan membukukan penjualan mobil pada 2022 tembus di atas 1 juta unit.