Cerita Haikal, 3 Hari Tertimpa Bangunan Berusaha Tetap Salat dengan Gerakan Mata

Wait 5 sec.

Khofifah saat menjenguk salah satu santri yang selamat. Foto: Humas Pemprov Jatim Kisah menyentuh datang dari para santri yang bertahan di bawah reruntuhan bangunan pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang ambruk. Sejak bangunan musala ponpes ambruk pada Senin (29/9) sore hingga berhasil dievakuasi dua hari kemudian, mereka berjuang untuk bisa bertahan di bawah reruntuhan bangunan.Mereka bercerita kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang datang menjenguk pada Kamis (2/10) kemarin, bagaimana harus bertahan di bawah reruntuhan bangunan.Kisah menyentuh datang dari Syailendra Haical atau Haikal. Haikal sempat viral setelah video obrolan harunya dengan tim penyelamat viral di media sosial. Saat itu, Haikal bicara soal tubuhnya yang terasa sakit saat tertimbun reruntuhan. Petugas pun memberi semangat Haikal.Setelah berhasil dievakuasi pada Rabu (1/10) sore, santri berusia 13 tahun itu bercerita bahwa dirinya tetap menjalankan salat lima waktu meski dalam kondisi sulit di bawah reruntuhan.Haikal tetap menjalankan salat dengan gerakan mata karena tubuhnya tak mampu bergerak, sebagaimana diajarkan oleh orang tuanya. Saat waktu Isya tiba, ia membangunkan temannya di bawah reruntuhan.“Ayo salat, ayo salat,” ucap Haikal kala itu. Ia bahkan mendengar suara seseorang mengimami, meski tak bisa mengenali siapa. Namun ketika Subuh menjelang, sahutannya tak berbalas saat itulah ia sadar bahwa temannya sudah tiada.Kisah haru lainnya datang dari Alfatih Cakra Buana (14 tahun). Al Fatih berhasil dievakuasi tak lama setelah Haikal dievakuasi. Selama terjebak di bawah reruntuhan bangunan ponpes, Al Fatih tidur selama tiga hari sebelum akhirnya ditemukan dan diselamatkan.“Ketika dievakuasi, Al Fatih bahkan langsung meminta minum es,” tutur Khofifah haru.“Suasana hati mereka luar biasa kuat. Semoga semuanya segera pulih,” kata Khofifah lagi.Haikal dan Al Fatih saat ini sedang dirawat di RSUD Notopuro Sidoarjo. Kunjungan dilakukan Khofifah untuk memberikan semangat sekaligus doa bagi kesembuhan para korban."Insya Allah tetap semangat ya, nak,” pesan Khofifah kepada para santri.Berdasarkan data sementara, total korban dalam tragedi tersebut dilaporkan sebanyak 108 orang. Sebanyak 103 korban selamat dan 5 korban meninggal dunia. 18 korban di antaranya berhasil dievakuasi oleh petugas SAR gabungan sedangkan 90 orang lainnya menjalani evakuasi mandiri. Diduga masih ada 59 santri yang tertimbun reruntuhan tanpa tanda-tanda kehidupan.