Pekerja berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis (2/10). Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,21 persen ke level 8.043,822 pada perdagangan Rabu (1/10).Secara teknikal, Analis Phintraco Sekuritas melihat pembentukan histogram negatif pada MACD masih berlanjut serta indikator Stochastic RSI bergerak di area pivot.“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi uji level psikologis 8.000 pada perdagangan Kamis,” tulis Phintraco pada Kamis (2/10).Dari dalam negeri, inflasi September 2025 tercatat naik 0,21 persen secara month to month (MoM). Situasi ini berbalik dari deflasi 0,08 persen MoM di Agustus. Secara tahunan, inflasi meningkat menjadi 2,65 persen year on year (YoY) atau berada di atas perkiraan 2,5 persen YoY namun masih dalam kisaran target BI 1,5-3,5 persen.Sementara itu, data manufacturing PMI turun ke 50,4 dari 51,5 pada Agustus namun masih menunjukkan ekspansi. Neraca perdagangan Agustus 2025 juga membukukan surplus USD 5,49 miliar atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya maupun estimasi pasar. Hal ini terjadi seiring kenaikan ekspor 5,78 persen YoY dan penurunan impor 6,56 persen YoY.Dari eksternal, sentimen negatif datang dari kabar government shutdown di Amerika Serikat (AS) setelah Senat gagal mencapai kesepakatan anggaran tahunan. Kondisi ini dipicu perdebatan mengenai subsidi layanan kesehatan yang menimbulkan penutupan sebagian kantor publik serta ancaman perumahan pegawai federal tanpa gaji.Adapun saham yang dapat diperhatikan menurut Phintraco antara lain UNVR, ANTM, JPFA, MAIN, dan PYFA.Sementara itu, analis MNC Sekuritas menilai IHSG masih dalam fase konsolidasi jangka pendek. MNC Sekuritas memproyeksi level support IHSG berada di 8.005 dan 7.840, sedangkan resistance di 8.155 dan 8.192.“Best case, masih terdapat peluang penguatan IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii] ke rentang 8.200–8.246. Namun, pada label hitam, IHSG juga rawan terkoreksi paling tidak untuk menguji 7.894–7.959,” tulis MNC Sekuritas.Adapun saham yang dapat diperhatikan berdasarkan analisis MNC Sekuritas yaitu BUKA, ICBP, KRAS, dan MINA.***Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.