Sejumlah prajurit dan kendaraan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) mengikuti gladi menyambut HUT ke-80 TNI di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPersiapan menjelang HUT ke-80 TNI yang akan digelar di Monas, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/10), terus dilakukan.Apa saja itu? berikut rangkuman beritanya.Persiapan Tim JupiterPesawat Tim Jupiter KT-1B Wongbee di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanTim Jupiter Aerobatic Team dari TNI Angkatan Udara tengah mematangkan persiapan menjelang HUT ke-80 TNI. Mereka akan menampilkan berbagai atraksi udara dengan formasi khas menggunakan pesawat KT-1 Wong Bee.Komandan Flight C Skadron Pendidikan 102 Mayor Pnb Agyd Hertantya mengatakan, Tim Jupiter membawa delapan pesawat dari Yogyakarta, namun hanya enam pesawat yang akan tampil di udara. Dua lainnya disiapkan sebagai cadangan.“Jupiter Aerobatic Team ini, kita berangkat dari Yogya, kita membawa delapan pesawat untuk nanti mainnya kita melaksanakan dengan enam pesawat,” kata Mayor Agyd di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/10).Pesawat Tim Jupiter KT-1B Wongbee di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanMenurutnya, ada sembilan manuver yang akan ditampilkan namun dirangkum dalam tujuh formasi. Beberapa manuver baru akan ditunjukkan, salah satunya scroll roll yang menembus formasi hati.Atraksi itu disiapkan sejak 1,5 bulan lalu, tak lama setelah peringatan HUT ke-79 RI. Latihan dilakukan di Yogyakarta, mulai dari pembentukan formasi massal hingga uji coba di atas runway Lanud Adi Sucipto.Mayor Agyd menuturkan, tantangan utama datang dari kondisi cuaca Jakarta, terutama angin kencang yang membuat manuver vertikal semakin berisiko.TNI Punya Seragam Dinas Baru, Bakal Saat HUT 5 OktoberPDL TNI baru (yang dipakai di depan). Foto: Dok. Puspen TNITNI di semua matra akan segera memiliki Pakaian Dinas Lapangan (PDL) baru. PDL tersebut akan digunakan serentak pada peringatan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025 mendatang.Dari pengamatan, PDL itu mempunyai warna hijau yang lebih muda dari PDL sebelumnya."Iya, ini sebelumnya dari keputusan Bapak Panglima, kita pakai ini bersama Wakasad dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini," kata Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, di Kantor Kementerian Pertahanan pada Rabu (1/10).Tandyo menambahkan, Keputusan Panglima (Keppang) mengenai PDL itu sudah dikeluarkan pada 27 September 2025. Tak dijelaskan makna filosofis dari PDL yang baru."Sekarang kan (PDL) namanya kan Loreng Malvinas yang lama, dari tahun 1982," ucap dia.Namun, kata dia, PDL itu dinilai bakal lebih aman jika digunakan oleh prajurit di hutan.Bentuk 130 Personel Pasukan Komcad BerkudaPasukan Komcad Berkuda saat ditetapkan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/10/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanPasukan Komponen Cadangan (Komcad) Berkuda resmi terbentuk. Kegiatan penetapan pembentukan pasukan dipimpin langsung Kepala Badan Cadangan Nasional, Letjen TNI Gabriel Lema, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/10).Terdapat 130 personel Komcad Berkuda yang ditetapkan. Dalam kegiatan itu, mereka hadir dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai wilayah. Adapula yang mengenakan pakaian ketokohan seperti Gatotkaca.Ditemui usai kegiatan, Gabriel menyebut pembentukan Komcad Berkuda bertujuan untuk mendukung sistem pertahanan rakyat semesta. Menurut dia, pertahanan menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.Pasukan Komcad Berkuda saat ditetapkan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/10/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan"Dalam konteks pertahanan negara kita yang kita kenal dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, ini semakin hari terus kita pastikan menjadi tanggung jawab secara bersama seluruh warga ataupun anak bangsa," kata Gabriel di Monas.Berkaca dari sejarah, sambung Gabriel, kuda sering digunakan ketika berperang. Dia kemudian menyebut sejumlah nama seperti Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, bahkan Jenderal Sudirman yang pernah berperang melawan penjajah menggunakan kuda.Adapun pasukan Komcad Berkuda itu sudah digembleng selama satu bulan di Pusat Pendidikan Kavaleri. Mereka sudah dilatih dasar-dasar militer. Apabila nantinya dibutuhkan oleh negara, Komcad Berkuda akan dikerahkan ke lapangan."Jadi sifatnya suatu waktu apabila negara memanggil dalam kondisi tertentu, Komponen Cadangan sumber daya manusia dengan alat pendukungnya yaitu alat kuda, ini siap selalu," kata dia.Syarat Usia dan Tinggi Badan Calon Prajurit TNI AD DiubahSejumlah prajurit dan kendaraan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) mengikuti gladi menyambut HUT ke-80 TNI di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanSyarat tinggi badan bagi calon prajurit Tamtama dan Bintara TNI AD diturunkan dari yang semula minimal 163 sentimeter menjadi 158 sentimeter. Selain itu, batas usia calon pun diubah dari yang semula maksimal 22 tahun menjadi 24 tahun.Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita, menyebut perubahan persyaratan itu ditetapkan karena TNI membutuhkan banyak prajurit. Meskipun syarat berubah, dia menjamin syarat kualitas para prajurit tetap tak berubah."Karena kalau orang tinggi kan belum tentu lebih kuat dari yang pendek," kata dia di Kantor Kementerian Pertahanan pada Rabu (1/10).Melalui penambahan prajurit, Tandyo mengharapkan TNI tak akan kekurangan prajurit apabila di kemudian hari mesti berperang dalam kurun waktu yang lama.Namun demikian, dia tidak membeberkan jumlah prajurit yang saat ini dibutuhkan oleh TNI AD. Namun pada 2025, TNI AD akan merekrut Tamtama sejumlah 24 ribu prajurit.