Mesir Berupaya Meyakinkan Hamas Terima Proposal Presiden Trump

Wait 5 sec.

Operasi militer Israel di Gaza. (Sumber: Israel Defense Forces)JAKARTA - Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan pada Hari Kamis, Kairo bekerja sama dengan Qatar dan Turki untuk meyakinkan kelompok militan Palestina Hamas agar menerima rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, memperingatkan konflik akan meningkat jika kelompok militan tersebut menolak.Berbicara di Institut Hubungan Internasional Prancis di Paris, Menlu Abdelatty mengatakan jelas Hamas harus melucuti senjata, sementara Israel tidak boleh diberi alasan untuk melanjutkan serangannya di Gaza."Jangan beri satu pihak pun alasan untuk menggunakan Hamas sebagai dalih atas pembunuhan warga sipil yang gila-gilaan setiap hari ini. Apa yang terjadi jauh melampaui tanggal 7 Oktober," katanya, merujuk pada serangan kelompok militan Palestina ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 251 lainnya disandera menurut perhitungan Israel, dilansir dari Reuters 3 Oktober."Ini lebih dari sekadar balas dendam. Ini adalah pembersihan etnis dan genosida yang sedang berlangsung. Jadi, sudah cukup," tandas Menlu Abdelatty.Gedung Putih awal pekan ini meluncurkan dokumen berisi 20 poin yang menyerukan gencatan senjata segera, pertukaran sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan Israel, penarikan mundur Israel secara bertahap dari Gaza, pelucutan senjata Hamas, dan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh badan internasional.Pada Hari Selasa, Presiden Trump memberi Hamas waktu tiga hingga empat hari untuk menyetujui rencana tersebut.Mesir adalah mediator utama dalam upaya mengakhiri perang Gaza. Menlu Abdelatty mengingatkan risiko peningkatan eskalasi jika jika Hamas menolak proposal ini."Jika Hamas menolak, Anda tahu, maka itu akan sangat sulit. Dan tentu saja, kami akan mengalami eskalasi lebih lanjut. Itulah sebabnya kami mengerahkan upaya intensif kami agar rencana ini dapat dilaksanakan dan mendapatkan persetujuan dari Hamas," jelasnya.Menlu Abdelatty mengatakan, meskipun ia secara umum mendukung proposal Trump untuk Gaza, diperlukan lebih banyak perundingan mengenai hal tersebut."Ada banyak celah yang perlu diisi, kita perlu lebih banyak diskusi tentang bagaimana mengimplementasikannya, terutama pada dua isu penting - tata kelola dan pengaturan keamanan," jelasnya."Kami mendukung rencana Trump dan visi untuk mengakhiri perang, dan kami perlu bergerak maju," tandas Menlu Abdelatty.