Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025). ANTARA/HO-Bakom RIJAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus berlanjut meski saat ini keracunan akibat mengonsumsi MBG sudah dialami ribuan siswa.Dadan menegaskan, Presiden Prabowo kini masih memerintahkan BGN untuk terus mempercepat penyaluran MBG agar lebih banyak lagi siswa yang menjadi penerima manfaat program tersebut."Saya tetap diperintahkan oleh Pak Presiden untuk melakukan percepatan-percepatan, karena banyak anak, banyak orang tua yang menantikan terkait kapan menerima makan bergizi gratis," kata Dadan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober.Jalannya program MBG, menurut Dadan, baru bisa berhenti jika telah diperintahkan oleh Prabowo."Di luar perintah itu, saya tetap melaksanakan, kecuali nanti Pak Presiden mengeluarkan perintah lain," lanjut Dadan.Yang jelas, saat ini BGN masih melakukan investigasi dan mengevaluasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang menjadi biang kerok kasus keracunan di berbagai wilayah.Pengelola SPPG itu, lanjut Dadan, juga harus memulihkan citra mereka di mata masyarakat. Hal ini diperlukan agar program andalan Prabowo tersebut tak tercoreng di mata publik."Setiap kali kejadian kan ada yang tersakiti, setiap kali kejadian kan ada orang tua yang khawatir, setiap kali kejadian kan juga ada kepercayaan publik yang terganggu, yang tergores," tegas Dadan."Oleh sebab itu, maka SPPG yang bersangkutan, baik itu ke SPPG maupun mitranya, harus melakukan pendekatan-pendekatan terkait dengan trauma yang muncul di masyarakat, dan itu adalah salah satu tugas yang harus dilakukan," lanjutnya.