Presiden Trump. (Twitter/@WhiteHouse)JAKARTA - Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang berjanji untuk menggunakan semua langkah, termasuk aksi militer Amerika Serikat, untuk melindungi Qatar.Perintah eksekutif yang dipublikasikan pada Hari Rabu namun bertanggal Hari Senin tersebut dikeluarkan menyusul serangan Israel terhadap Doha yang menargetkan para pemimpin Hamas bulan lalu.Perintah tersebut menyebutkan "kerja sama erat" dan "kepentingan bersama" kedua negara, dan berjanji untuk "menjamin keamanan dan integritas wilayah negara Qatar dari serangan eksternal.""Amerika Serikat akan menganggap setiap serangan bersenjata terhadap wilayah, kedaulatan, atau infrastruktur penting negara Qatar sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan Amerika Serikat," bunyi perintah tersebut, dikutip dari Associated Press 1 Oktober."Jika terjadi serangan semacam itu, Amerika Serikat akan mengambil semua tindakan yang sah dan tepat — termasuk diplomatik, ekonomi, dan, jika perlu, militer — untuk membela kepentingan Amerika Serikat dan negara Qatar serta memulihkan perdamaian dan stabilitas," tandas pernyataan itu.Diketahui, Israel menyerang Doha guna menyasar elite kelompok militan Palestina Hamas pada 9 September. Lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar tewas dalam serangan tersebut.Presiden Trump tidak senang dengan serangan tersebut, mengatakan itu tidak memajukan tujuan Amerika Serikat dan Israel, dikutip dari Reuters.Kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf atas serangan ke Doha kepada Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman, mengatakan Israel tidak akan mengulangi lagi serangan seperti itu.Qatar sendiri merupakan menjadi rumah bagi pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah, tepatnya Pangkalan Udara Al Udeid yang luas. Presiden Joe Biden menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO pada tahun 2022.Perintah eksekutif tersebut dikeluarkan sebagai bagian dari perumusan rencana Presiden Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.