Wamenlu Rusi Sergei Ryabkov. (Twitter/@mfa_russia)JAKARTA - Rusia sedang menunggu tanggapan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas usulan Presiden Vladimir Putin terkait Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru (New START), kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov."Terlepas dari komentar singkat namun positif dari juru bicara resmi Gedung Putih, belum ada reaksi di ranah publik. Namun, secara pribadi, kami merasa bahwa Amerika sedang mencoba untuk lebih memahami posisi Rusia," jelasnya kepada TASS seperti dikutip 2 Oktober."Namun, secara keseluruhan, saya tidak mengharapkan mereka untuk menanggapi secara detail. Karena pernyataan tersebut dibuat oleh presiden, saya rasa kita berhak mengharapkan tanggapan presidensial dari Washington," lanjutnya."Namun, jelas bagi saya inisiatif ini menciptakan situasi baru bagi Amerika, yang terobsesi untuk melawan apa yang disebut sebagai rival strategis mereka. Ini tidak hanya mencakup Rusia tetapi juga Tiongkok. Kita akan melihat kesimpulan praktis apa yang mereka tarik dari inisiatif ini," tandas Wamenlu Ryabkov.Diplomat senior tersebut merujuk pada pernyataan Presiden Rusia tentang New START Treaty."Bukanlah suatu kebetulan bahwa pernyataan Presiden Putin menyatakan kami telah mengumumkan keputusan kami untuk mematuhi batasan kuantitatif inti dari START Baru, yang telah kami tunda selama setahun. Namun, hal ini bergantung pada Amerika Serikat yang tidak mengambil langkah-langkah yang akan mendistorsi keseimbangan strategis yang ada," jelasnya."Ini berarti tidak hanya membangun senjata ofensif strategis mereka tetapi juga menciptakan hubungan yang mengganggu stabilitas dalam sistem pertahanan rudal global sebagai bagian dari program 'US Golden Dome', misalnya. Mereka perlu memikirkan hal ini dengan sangat serius," tegas Wamenlu Ryabkov.Diketahui, Presiden Putin pada 22 September menyampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan, Rusia siap mematuhi pembatasan ini selama satu tahun setelah perjanjian berakhir pada Februari 2026.Kendati demikian, Presiden Putin menekankan hal ini hanya mungkin jika Washington melakukan hal yang sama.Pekan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow menunggu tanggapan Washington atas usulan Presiden Putin."Kami menunggu respons," tandasnya.