Anak Geli saat Menyentuh Sayur? Ternyata Ini Alasannya Menurut Dokter!

Wait 5 sec.

Ilustrasi balita geli saat pegang sayur. Foto: Black Salmon/ShutterstockMoms, pernahkah Anda mendapati si kecil tampak geli atau menolak saat hendak menyentuh sayur? Salah satunya seperti balita dalam video di bawah ini. @nishnoshhh Replying to @drivemeinsainz ternyata geliannya ke bawa sampe ketemu rumput 😭 ♬ Kumpul Bocah (Original Soundtrack From “JUMBO") - MALIQ & D'Essentials Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, hal ini cukup wajar terjadi pada anak usia 2–3 tahun. Di usia tersebut, banyak anak berada dalam fase pilih-pilih makan atau picky eating, termasuk reaksi terhadap sayur.Melihatnya saja bisa sudah menimbulkan rasa geli atau enggan menyentuhnya. Menurut dr. Aisya ini adalah bagian dari proses eksplorasi sensorik mereka, seperti rasa, bau, tekstur, warna, semua menjadi pengalaman baru yang kadang menimbulkan rasa tidak nyaman di awal.“Jadi orang tua nggak perlu langsung khawatir berlebihan,” ujar dr. Aisya kepada kumparanMOM, Kamis (25/9).Masalah Sensori pada AnakIlustrasi balita geli saat pegang sayur. Foto: Kikujiarm/ShutterstockMenurut dr. Aisya, reaksi geli saat menyentuh sayur bisa berkaitan dengan sensory sensitivity, yaitu kondisi di mana anak lebih peka pada rangsangan dari panca indra. Sayur sering kali memiliki tekstur licin, bau khas, atau warna yang kurang menarik bagi balita.“Kondisi ini kita sebut sebagai sensory sensitivity atau sensitif terhadap rangsangan tertentu. Jadi sebenarnya bukan benci sayur, tapi butuh waktu untuk adaptasi dengan sensasi baru,” tuturnya.Cara Membantu Anak Agar Lebih Nyaman dengan SayurBerikut beberapa langkah yang dapat orang tua lakukan agar anak lebih terbiasa terhadap sayur:1. Interaksi tanpa tekananBiarkan anak bermain dengan sayur, seperti mencuci, memetik daun, atau menyusunnya. Tanpa memaksa untuk makan, cukup sentuh dan lihat.2.Permainan sensorikIlustrasi balita geli saat pegang sayur. Foto: TimeImage Production/ShutterstockGunakan sayur dalam permainan, misalnya anak bisa menyentuh teksturnya, mencium aromanya, memindahkannya dengan sendok, membandingkan dengan buah. Tujuannya memperkenalkan sayur sebagai objek yang aman.3. Kreasi makanan menarikPotong kecil dan campur ke menu favorit. Misalnya wortel untuk dimasukkan ke dalam olahan bakso, bayam di nugget, brokoli di nasi goreng. Atau bentuk sayur dalam bentuk lucu agar lebih menarik secara visual.4. Libatkan anak dalam aktivitas makan dan memasakAnak suka meniru. Jika orang tua dan keluarga menikmati sayur, anak akan lebih termotivasi. Sehingga orang tua bisa mengajak mereka membantu masak menu sayur sederhana agar merasa punya andil.“Dengan cara ini, anak akan punya pengalaman positif dengan sayur, dari sekadar melihat, memegang, sampai akhirnya berani mencoba dan terbiasa makan,” pungkas dr. Aisya.