282 Orang di Garut Keracunan MBG: Ada 1 Balita dan 1 Staf Sekolah

Wait 5 sec.

Suasana Puskesmas Kadungora Garut, Selasa (30/9). Dok: kumparanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan 282 orang mengalami gejala keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) dan harus mendapatkan perawatan.MBG itu dimakan pada Selasa (30/9), menunya terdapat susu hingga kacang edamame. Pada Selasa itu awalnya ada 17 orang yang keracunan tapi jumlah korban terus bertambah.Para korban mayoritas pelajar, satu di antaranya balita, dan ada juga seorang staf sekolah."Hingga saat ini ada 282 orang yang mengalami gejala keracunan, dan seluruhnya sempat dirawat di 3 tempat berbeda, yaitu Puskesmas Kadungora, Puskesmas Leles, dan RSUD dr Slamet," kata Leli, Rabu (1/10).Ia menyebut bahwa dari 282 pelajar tersebut, 193 di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik."Untuk 89 orang lainnya masih menjalani perawatan. 81 orang dirawat di Puskesmas Kadungora, 2 orang di Leles, dan 6 orang di RSUD dr Slamet," ujar Leli.Para pelajar yang mengalami gejala keracunan berasal dari 4 sekolah berbeda.Staf Sekolah Juga Keracunan MBGBupati Garut, Abdusy Syakur Amin, membesuk korban keracunan MBG. Dok: IstBupati Garut, Abdusy Syakur Amin, ada seorang staf sekolah yang juga keracunan, karena ia melakukan pengujian MBG yang akan disantap para pelajar."Beliau salah satu yang diberikan kesempatan melakukan cek. Dan tadi juga disampaikan beliau yang pertama merasakan gejala tadi," ujar Syakur.KLBBupati Syakur pun menetapkan peristiwa ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)."Langkah ini diambil agar proses penanganan dapat dilakukan secara maksimal dan terkoordinasi. Setelah rapat dengan Sekda, Kadinkes, Kadisdik, Bappeda, dan Forkopimcam Kadungora tadi malam, saya nyatakan status KLB," ujar Syakur, Rabu (1/10).