NOC Indonesia Buka Suara terkait Dugaan Pengaturan Skor Atlet Bulu Tangkis

Wait 5 sec.

Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, tanggapi dugaan pengaturan skor yang melibatkan atlet bulu tangkis Indonesia (dok. NOC Indonesia).JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) buka suara terkait isu dugaan atlet bulu tangkis Indonesia yang terlibat dalam pengaturan skor (match fixing).Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengatakan bahwa pihaknya masih berprasangka terkait dugaan tersebut akan berusaha mengambil sikap."Dalam waktu dekat, kami akan duduk bersama dengan PBSI dan akan menentukan sikap bersama. Apabila memang terjadi pelanggaran, tentunya akan ada sanksi," ujar Okto, sapaan Raja Sapta Oktohari.Dugaan pengaturan skor ini kabarnya melibatkan sebanyak tujuh atlet bulu tangkis Indonesia. Meski demikian, sampai sekarang siapa saja yang terlibat belum diketahui dengan pasti.PBSI selaku pihak yang paling berwenang sejauh ini belum buka suara untuk menanggapi dugaan tersebut. BWF sebagai induk bulu tangkis internasional juga belum mengeluarkan pernyataan.Okto mengatakan bahwa pengaturan skor sebenarnya bukan terjadi di bulu tangkis saja, tetapi banyak cabang olahraga (cabor) lain. Ia menekankan perlunya sanksi tegas jika dugaan itu terbukti."Tentunya harus ada ketegasan dan itu harus merupakan kesepakatan bersama semua stakeholder sehingga hal yang tidak kita inginkan seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.Sebelumnya, Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, mengakui pihaknya telah mendengar kabar mengenai dugaan keterlibatan sejumlah atlet dalam praktik tersebut. Namun, ia menegaskan tidak mengetahui secara detail identitas maupun kebenaran kabar tersebut."Aku ora ngerti (Saya nggak tahu) persisnya karana itu urusan di PBSI. Saya detailnya tidak tahu persis sampai di mana, tetapi saya mendengar ada yang seperti itu, tetapi si A atau si B saya tidak tahu," ucap Yoppy.Laporan investigasi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyebut praktik pengaturan skor itu dilakukan demi kepentingan perjudian.Ada atlet yang disebut memasang taruhan atas nama dirinya maupun rekannya, dengan pertandingan yang sudah dikondisikan.