Kanselir Jerman, Friedrich Merz (foto: x @_FriedrichMerz ·)JAKARTA – Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan komitmennya untuk mengembalikan daya saing negara ekonomi terbesar di Eropa, setelah kabinet menyetujui serangkaian langkah reformasi yang bertujuan mengurangi birokrasi dan mempercepat proses bisnis melalui digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).“Kami sadar betul akan tantangan yang dihadapi ekonomi Jerman saat ini, namun kami memiliki ambisi untuk kembali ke puncak,” ujar Merz dalam konferensi pers di Istana Borsig, pinggiran kota Berlin.Pemerintahan Merz sebelumnya telah menggeser arah kebijakan fiskal tradisional Jerman yang dikenal ketat, dengan meluncurkan paket infrastruktur dan pertahanan senilai setengah triliun euro guna mendorong pertumbuhan, setelah ekonomi Jerman mengalami kontraksi selama dua tahun berturut-turut – satu-satunya negara dalam kelompok G7 yang mengalami hal tersebut.Sebuah studi oleh Institut Ekonomi Ifo pada November 2024 menunjukkan bahwa birokrasi yang berlebihan menyebabkan Jerman kehilangan output ekonomi sebesar hampir 150 miliar euro (sekitar Rp 2.800 triliun) setiap tahunnya.Agenda modernisasi yang diumumkan Rabu 1 Oktober mencakup 23 proyek utama yang dirancang untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari warga, antara lain:Layanan pendaftaran kendaraan secara online yang terpusatPlatform pendirian perusahaan dalam waktu 24 jamPenggunaan AI dalam proses pengadilan dan verifikasi visaProsedur yang lebih cepat untuk pengakuan kualifikasi tenaga medis asingPendirian badan digital untuk mempermudah imigrasi dan integrasi tenaga kerja terampil“Kami akan membawa proposal legislatif yang sangat konkret ini ke Bundestag (parlemen Jerman),” tambah Merz, dikutip VOI dari Reuters.Menurut agenda tersebut, pemangkasan birokrasi sebesar 25% dalam beberapa tahun ke depan berpotensi menghemat hingga 16 miliar euro (sekitar Rp 300 triliun).Merz juga mengatakan bahwa kabinet akan mengajukan sejumlah rancangan undang-undang tambahan dalam bulan ini, agar dapat disetujui oleh majelis tinggi parlemen sebelum sidang terakhir tahun ini pada bulan Desember.Selain itu, kabinet juga menyetujui rencana pembangunan reaktor nuklir fusi di Jerman dengan alokasi pendanaan sebesar 1,7 miliar euro. Pemerintah juga memberi lampu hijau untuk rancangan undang-undang percepatan pembangunan infrastruktur hidrogen dengan memangkas hambatan birokratis.