Dua kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla berlayar menembus blokade laut Israel untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza di Yunani, Jumat (26/9/2025). Foto: Stefanos Rapanis/ReutersKapal Global Sumud Flotilla yang dalam misi menyerahkan bantuan ke Gaza diserang pasukan Israel, pada Rabu (1/10) sekitar pukul 20.30 waktu Gaza.Kapal Global Sumud, terutama Alma, Surius, Adara, dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan Israel di perairan internasional.Sebelum menaiki kapal-kapal tersebut, angkatan laut Israel lebih dulu merusak komunikasi kapal dengan cara memblokir sinyal dan menghentikan siaran langsung.Global Sumud Flotilla menyatakan ini adalah serangan ilegal terhadap pekerja kemanusiaan tak bersenjata di perairan internasional.Berdasarkan situs globalsumudflotilla.com, ada 13 dari 44 kapal yang berstatus ditangkap Israel. Kapal-kapal itu adalah Adara, Alma, Aurora, Dir Yassine, Grande Blu, Hio, Huga, Morgana, Otaria, Seulle, Sirius, Spectre, Yulara.Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, yang berlayar dengan kapal Alma juga ditangkap Israel. Selain itu, aktivis Brasil Thiago Avilla, aktivis Jerman Yasemin Ascar, hingga Mandla Mandela juga ikut ditangkap.Global Sumud Flotilla sendiri merupakan gerakan masyarakat sipil dari 44 negara yang memiliki misi memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aktivis maupun NGO di Indonesia juga terlibat aktif dalam misi tersebut.Relawan DitangkapRekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERSAngkatan Laut Israel mencegat rombongan kapal-kapal bantuan dari Global Sumud Festival (GSF), saat rombongan ini sudah dekat ke Gaza. Rombongan ini terdiri dari sekitar 40 kapal, dengan sekitar 500 simpatisan dari 44 negara.Dari para aktivis dan simpatisan itu, ada sejumlah tokoh terkenal, seperti aktivis lingkungan Greta Thunberg, para warga negara Malaysia, hingga cucu Nelson Mandela.Berikut daftarnya bisa dilihat di sini: Kapal Delegasi RI Jauhi Kepungan IsraelRekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERSDelegasi Indonesia, Muhhammad Husein, yang ikut dalam misi kemanusiaan melaporkan kapal yang ditumpanginya kini menjauhi kepungan Israel.Menurut Husein, kapal yang ditumpangi olehnya adalah kapal observer bernama Summertime - Jong. Sejak awal, kapal tersebut memang difungsikan sebagai kapal observer (pengamat) yang memantau pergerakan kapal-kapal di depannya."Kita bergerak menuju wilayah yang lebih aman. Untuk membawa dokumentasi serta semua berkas-berkas yang sudah kami kumpulkan selama membersamai kapal-kapal ini, untuk kita kumpulkan kemudian kita akan jadikan barang bukti dalam upaya peradilan internasional." kata Husein dalam keterangan yang diterima kumparan, Kamis (2/10).Sebelum menjauh, kapal yang ditumpangi Husein sebetulnya sudah sangat dekat dengan Gaza. Meski begitu, kata dia, pihaknya dan aktivis-aktivis global lainnya memastikan akan kembali dengan gelombang yang lebih besar untuk terus berupaya menembus blokade Israel di Gaza.Respons Sejumlah NegaraRekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERSPresiden Kolombia Gustavo Petro mengusir semua diplomat Israel menyusul ditahannya dua aktivis Kolombia Manuela Bedoya dan Luna Barreto yang menjadi bagian peserta Global Sumud Flotilla."Dua perempuan Kolombia yang terlibat kegiatan solidaritas kemanusiaan dengan Palestina ditahan oleh pasukan Israel di perairan internasional," kata Petro, dikutip dari AFP, Kamis (2/10).Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan telah menghubungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hingga Presiden Mesir Abdul Fatah as-Sisi terkait penangkapan aktivis yang dilakukan pasukan Israel di perairan internasional.Rekaman pasukan angkatan laut Israel mencegat kapal Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza di perairan internasional pada Kamis (2/10/2025). Foto: Global Sumud Flotilla/HO via REUTERS"Sejak saya memperoleh maklumat penahanan 23 anak-anak Malaysia di atas kapal Sumud Flotilla, bersama dengan rekan-rekan lain dari seluruh dunia saya terus menghubungi Perdana Menteri Qatar, Presiden Turki Erdogan dan Presiden Mesir as-Sisi, dan menghubungi beberapa rekan lain, Amerika Serikat, meminta supaya mereka campur tangan memastikan kebebasan, pembebasan semua yang ditahan oleh Israel," kata Anwar dalam pernyataan yang diunggah di Instagram, Kamis (2/10).Anwar menyatakan, para aktivis melakukan misi ini atas dasar keprihatinan akan kondisi kemanusiaan yang terjadi di Gaza.Anwar pun mendesak Israel untuk berhenti mengintimidasi aktivis dan segera membebaskan mereka.