Konferensi pers Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) terkait kasus Global Sumud Flotilla di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (2/10/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanKoordinator Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Muhammad Husein, menjauh dari rombongan Global Sumud Flotilla (GSF) yang mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Rombongan yang terdiri dari 40-an kapal dan ratusan relawan ini sebetulnya telah dekat di perairan Gaza, tapi mereka dicegat militer Israel dan ditahan. Husein adalah satu-satunya WNI yang ada di rombongan GSF yang berupaya menembus blokade Israel ini. Pembina IGPC, Bachtiar Nasir, menegaskan bahwa Husein bukan menjauh untuk mundur untuk menyalurkan bantuan. Menurut dia, kapal bernama Summertime-Jong yang ditumpangi oleh Husein merupakan kapal observer yang tujuannya hanya sampai Siprus. Kapal itu bukan kapal partisipan yang memang bertujuan menembus blokade Israel."Bukan mundur, ya ini beliau di kapal observer. Kapal observer sejak awal memang fungsinya untuk mem-backup. Bukan kapal partisipan yang memang disiapkan untuk menerobos masuk sampai ke perairan Gaza," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (2/10).Kini, kapal yang ditumpangi Husein bakal kembali menuju ke Siprus usai menjauh dari Gaza. Menurut dia, Husein dan sejumlah orang di kapal observer sudah mengumpulkan bukti berupa gambar hingga video soal pelanggaran yang dilakukan Israel. Bukti itu bakal disodorkan ke lembaga internasional terkait."Dokumen-dokumen misalnya yang akan didapat di sepanjang perjalanan, gambar-gambar, video-video, bukti-bukti lain terhadap pelanggaran dilakukan oleh tentara Israel," ucap dia.Di lokasi yang sama, Presidium Media IGPC, Coky Ahmad, juga menegaskan bahwa kapal yang ditumpangi Husein memang tak dijadwalkan untuk masuk ke Gaza dan akan menuju ke Siprus. Dia memastikan Husein bakal mendapat perlindungan di Siprus."KBRI Roma melalui Direktur Perlindungan WNI juga sudah melakukan pendampingan secara langsung bahkan tadi siang kami mendapatkan kabar ada satu staff KBRI yang sudah diterbangkan ke Siprus untuk mendampingi Ustaz Muhammad Husein," kata dia.Bahkan, tak hanya Husein, Wanda Hamidah dan satu aktivis asal Indonesia lainnya yang tertahan di Sisilia bakal mendapat perlindungan dari KBRI Roma. Coky pun menegaskan upaya menyalurkan bantuan ke Gaza tak akan pernah berhenti."Ini akan kita teruskan bergelombang setelah ini dan terus kerja sama dengan berbagai negara di dunia," kata dia.Angkatan Laut Israel mencegat rombongan kapal-kapal bantuan Global Sumud Festival (GSF) saat rombongan sudah dekat ke Gaza. Rombongan ini terdiri dari sekitar 40 kapal, dengan sekitar 500 simpatisan dari 44 negara.Dari para aktivis dan simpatisan itu, ada sejumlah tokoh terkenal, seperti aktivis lingkungan Greta Thunberg, para warga negara Malaysia, hingga cucu Nelson Mandela yang ditangkap oleh Israel.